Bismillah,
Kita pantas untuk selalu bersyukur kepada Allah - pemilik, pencipta, pemelihara langit bumi karena kebijaksanaanNya dalam semua hal. Dalam agama islam ada perintah yang menentukan kebaikan, kesempurnaan amal ibadah umat islam baik di dunia maupun di akhirat. Itu adalah solat. Solat ini tak ubahnya sm dengan buah pisang. Ada fenomena jual beli untuk menentukan nilai jual sebagai manifestasi tingkatan pahalanya. Nilai jual Pisang ini tergantung kepada banyak hal atau faktor.Â
Solat vs Pisang
Solat sebagai pengambaran tentang ketepatan waktu, tempat dan cara pelaksanaannya dapat digambarkan dari penjualan dan pembelian buah pisang. Buah pisang mesti dijual di pasar buah bukan di sembarang tempat. Pisang yang dijual mesti tidak mentah tetapi tidak terlalu ranum. Pisang dijual dalam ukuran satu tandan atau minimal 1 sisir. Demikian juga solat. Solat yang ada jaminan diterima adalah di mesjid untuk laki-laki sesuai dengan QS Â Attaubah ayat 18, secara berjemaah sesuai dengan QS Albaqarah ayat 45, dan tepat waktu sesuai dengan QS Al Imran 103 .Â
Pelajaran tersebut memberikan gambaran bahwa pahala terbaik dan terbesar persis sama dengan penjualan dan pembelian buah pisang. Pisang yang terbaik mesti dijual di pasar buah. Pembeliannya mesti satu tandan atau minimal 1 sisir. Dan pembeliannya mesti tepat waktu. Begi5ulah perumpamaan yang dapat kita ambil hikmah agar kita dalam menjalankan perintah agama yang satu ini penuh semangat, ada ilmu yang cukup dan penuh harap untuk istiqomah. Kita akan menyesal jika solat kita nilai Indeks Prestasi Kumilatifnya rendah. IPK solat kita mesti 27 bukan 1. Betapa hancurnya hati kita jika pada saat penimbangan amal IPKnya hanya 1 bukan puluh- puluh apalagi mau ratus-ratus atau ribu-ribu.
Boosting pahala
Pahala solat dapat diboosting dengan perubahan tempat, cara dan waktu. Tempat yang pahalanya maksimal adalah di Mekkah dan di Madina. Waktunya pada bulan ramadhan. Caranya berjemaah. Dan pada waktu yang tepat. Â Solat di masjidil haram itu sama dengan 100 ribu kali dibanding solat di masjid biasa. Solat di masjid Nabawi Madina sama padanya dengan 1000 kali dibanding masjid biasa. Solat pada bulan ramadhan itu 70 kali lebih afdhol dibanding dengan solat di luar bulan ramadhan. Solat subuh sama dengan solat sunnah sepanjang malam. Solat isya sepadan dengan solat setengah malam.solat qabliah subuh lebih baik dari dunia ini dan isinya.Â
IndikatorÂ
Apakah solat kita sudah diterima oleh Allah? Apakah kadang-kadang diterima? Atau tidak ada yang diterima? Untuk menjawab itu maka kita perlu melihat indikator-indikator berupa Apakah tujuan solat kita sudah tercapai? Solat yang diterima itu paling tidak mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Penulis menyadari secara jujur bahwa dalam banyak waktu solat penulis tak mampu mencegah semua perbuatan keji dan mungkar.Â
Dalam kenyataannya penulis masih suka diajak menjumpai dan mencela orang lain, penulis juga masih suka berbohong, pernah diajak korupsi karena ada kesempatan dll. Karena itu yang penulis lakukan adalah bertambah setiap hari dan beristighfar - memohon ampun kepada Allah. Tetapi penulis tetap optimis bahwa suatu saat Allah terima solat penulis  dan tambah penulis juga diterima. Semoga demikian juga semua pembaca.