Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ibu, Jasamu Tak Mungkin Terbalas

9 April 2024   09:24 Diperbarui: 9 April 2024   13:52 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Setiap momen sehabis solat penulis sangat menunggu solat berjemaah untuk menyolatkan jenazah hadir di dua masjid terbesar dan terbanyak jemaahnya di muka bumi. Itu adalah masjidil haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madina. Kenapa? Karena itulah momen penulis untuk mendoakan ibu Rahina yang meninggal pada musim haji 1445 H. 

Berangkat 20 Juni 2023

Keberangkatan ibu penulis ke tanah suci merupakan momen yang paling ditunggu oleh kami para anak, mantan dan cucu-cucu. Alhamdulillah penulis dan adik penulis Nahayani Rahim memperoleh kesempatan untuk mengantar dan menemani ibu untuk mengikuti manasik haji di  BPIH milik Drs. Ayik Ali Idrus. 

Ketika tiba saatnya ibu masuk ke asrama haji, adik-adik yang mengantar. Penulis memilih mendoakan ibu di rumah dan setiap ada kesempatan. Besoknya siang hari Selasa 20 Juni 2023 waktu berangkat ke airport ibu Rahina dengan lantang menelepon penulis. Assalamualaikum nak. Ibu berangkat ya. Selamat tinggal ya. Ucapan seperti memang membuat jantung enulis bergerak kencang sebagai infikator akan berpisah dengan ibu. Penulis mencoba menganggap biasa kejadian itu.

Dihubungi dokter

Besok harinya 21 Juni 2023 penulis dihubungi dokter kloter mengabarkan bahwa ibu Rahina dirawat di KLINIK haji Indonesia. Penulis sempat melakukan VC. Ibu kelihatan capek dan menggunakan selang oksigen. Mak susah bernapas nak katanya. Dokter itu menghubungi penulis pada sabtu 25 Juni 2023 yang bertepatan dengan 6 zulhijjah 1445 H  Innalillahi wainnailaihi rojiun. Selamat jalan bu. Jasamu selalu dikenang. Jasamu tak terbatas.

Kampung ibu

Sejak tahun 2023 Mekkah resmi jadi kampung ibu. Januari 2024 kami nak beranak dan cucu mengunjungi kampung ibu. Ramadhan tahun ini kerinduan ke kampung ibu kembali kami obati suami istri. Beribadah di kampung ibu merupakan hal yang menyenangkan terutama mulai dari thawab, melihat kakbah dan solat lima waktu di masjidil haram. Kepada adik-adik dan keluarga penulis doakan agar selalu mengunjungi ibu sambil beribadah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun