Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alasan Penduduk Indonesia Melakukan Lomba Tarik Tambang

15 Agustus 2023   07:07 Diperbarui: 16 Agustus 2023   03:36 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ada saja postingan di tiktok yang membuat hati ini tertawa pada sisi satu dan sedih pada sisi lain. Betapa tidak pagi ini ada pelawak yang mendatangi temannya untuk mengucapkan kata merdeka. Tetapi temannya mereply tidak jadi merdeka. Mengapa tak jadi merdeka? Karena temannya minta sumbangan Agustusan. Sedikit-sedikit minta sumbangan, minta sumbangan kok cuman sedikit, katanya.

Tarik tambang

Ketika salah seorang dari pelawak yang mengatakan bahwa tahun ini akan ada lomba tarik kerupuk dan makan tambang, temannya memperbaiki. Tarik tambang dan makan kerupuk. Namun saat pelawak itu mengatakan  bahwa kita ini hanya lomba tarik tambang karena tambang sudah ditarik orang asing dan Aseng maka pada saat itu penulis sedih yang ternat sangat. Kenapa? Karena kondisi ril di masyarakat bahwa tambang tambang komoditi strategis saat ini pengelolaannya ada di tangan asing san aseng. Orang kita hanya kebagian ceritanya saja. Belum lagi harga produk pertanian sangat mahal.

Alasan lomba

Lomba tarik tambang dilakukan pada setiap Agustus setiap tahun merupakan ajang silaturrahim bagi masyarakat setisp tahun. Peserta lomba ini bisa sangat banyak yakni puluhan di sebelah kiri dan sebelah kanan. Tergantung dengan ukuran tambang dannpanjangnya. Makin besar dan panjang makin banyak peserta yang bisa ikut. 

Betapa sedih haru biru ketika pelawak yang kedua mengatakan bahwa semua tambang sudah diambil oleh orang

 luar orang asing dan aseng. Kita hanya kebagian talinya saja. Mungkin ini tamparan bagi bangsa kita agar ke depan bisa memberi kesempatan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak mengapa jika semua menyadari kenapa negara kita yang kaya raya ini tetapi belum begitu merata.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun