Bismillah,
Ada saja postingan di tiktok yang membuat hati ini tertawa pada sisi satu dan sedih pada sisi lain. Betapa tidak pagi ini ada pelawak yang mendatangi temannya untuk mengucapkan kata merdeka. Tetapi temannya mereply tidak jadi merdeka. Mengapa tak jadi merdeka? Karena temannya minta sumbangan Agustusan. Sedikit-sedikit minta sumbangan, minta sumbangan kok cuman sedikit, katanya.
Ketika salah seorang dari pelawak yang mengatakan bahwa tahun ini akan ada lomba tarik kerupuk dan makan tambang, temannya memperbaiki. Tarik tambang dan makan kerupuk. Namun saat pelawak itu mengatakan  bahwa kita ini hanya lomba tarik tambang karena tambang sudah ditarik orang asing dan Aseng maka pada saat itu penulis sedih yang ternat sangat. Kenapa? Karena kondisi ril di masyarakat bahwa tambang tambang komoditi strategis saat ini pengelolaannya ada di tangan asing san aseng. Orang kita hanya kebagian ceritanya saja. Belum lagi harga produk pertanian sangat mahal.
Alasan lomba
Lomba tarik tambang dilakukan pada setiap Agustus setiap tahun merupakan ajang silaturrahim bagi masyarakat setisp tahun. Peserta lomba ini bisa sangat banyak yakni puluhan di sebelah kiri dan sebelah kanan. Tergantung dengan ukuran tambang dannpanjangnya. Makin besar dan panjang makin banyak peserta yang bisa ikut.Â
Betapa sedih haru biru ketika pelawak yang kedua mengatakan bahwa semua tambang sudah diambil oleh orang
 luar orang asing dan aseng. Kita hanya kebagian talinya saja. Mungkin ini tamparan bagi bangsa kita agar ke depan bisa memberi kesempatan untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak mengapa jika semua menyadari kenapa negara kita yang kaya raya ini tetapi belum begitu merata.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H