Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Memberdayakan Buruh Tani Itu Tidak Mudah

28 Mei 2023   16:24 Diperbarui: 5 Juni 2023   16:42 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,


Dalam kesempatan menjadi pembicara pada seminar internasional dengan thema "People empowerment toward Food Sovereighnty through the implementation of Low External Input Agriculture", kami dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah dan para peserta Musyawarah Forum Pimpinan Ilmu Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FPIP PTM) bersepakat untuk mebantu buruh tani di manapun kami bertugas. Salah satu buruh tani yang berada di depan mata adalah Sugiri yang beralamat di desa Sungai Lacak Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Kota Palembang. Jumlah buruh tani di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 40 persen dari populasi petani di seluruh Indonesia. Jumlah mereka sekitar 40 juta jiwa. Ciri mendasar dari buruh tani adalah bahwa mereka berusaha tani tetapi pada lahan orang lain.


Sugiri dan keluarganya tidak punya lahan pertanian dan tidak punya lahan untuk membangun tempat tinggal. Minggu lalu kami menemukan Sugiri dan keluarganya menumpang di lahan milik kenalan di Sungai Lacak kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus. Sugiri adalah sosok buruh tani yang taat beribadah dan punya pribadi yang menyenangkan. Dia tinggal di gubuk yang dibangun di tanah orang lain. Dia tidak punya lahan pertanian dan tidak pula punya lahan untuk buat rumah. Minggu lalu dia diberi satu kapling tanah seharga Rp 45.000.000,00 oleh pak Syahidin Sungai Lacak. Setelah berbincang-bincang tentang itu dan ini, kami Supli Effendi Rahim mendatangi secara khusus tempat Sugiri bermukim dan melihat dari dekat tanah kapling dengan ukuran 20 m x 15 m yang baru saja diberikan kepadanya tersebut.


Kepada Sugiri dan istrinya Ema, kami tidak memberi harapan yang muluk-muluk kecuali mengatakan kepadanya: "Su, saya bukan punya uang untuk membangun rumah untuk kamu tetapi saya punya Allah sebagaimana kamu juga punya". Jika kamu setuju ayo kita mulai bangun rumah kamu dengan bismillah. Apa kamu ada tukang yang bisa membantu kamu tanpa digaji dengan gaji yang besar alias alakadarnya. Sugiri menjawab: "ada". Dia punya keluarga istri yang siap membantu.


Melalui grup WA, kami mengggugah untuk menjadi peserta gotong royong mnembangun rumah buruh tani yang Bernama Sugiri itu kepada teman-teman baik orang besar maupun orang biasa saja. Respons berdatangan mulai dari memberi Rp 100 k hingga mencapai Rp 1000 k bahkan ada yang memberi uang kontan dari sedekah subuhnya sebanyak Rp 4000 k. Banyak saran dan pendapat kami tamping untuk memulai menapaki tangga membantu terbangunnya rumah seorang buruh tani Bernama Sugiri ini. Sehubungan itu maka dipandang perlu membuat PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA PEMBANGUNAN RUMAH PRIBADI BURUH TANI SUGIRI SUNGAI LACAK KELURAHAN PULOKERTO KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG.

B.Maksud dan Tujuan
1.Mewujudkan upaya pemberdayaan buruh tani dengan mengajarinya melaksanakan konsep pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah.
2.Membantu pembangunan rumah buruh tani Bernama Sugiri di Sungai Lacak Kelurahan Pulokerto kecamatan Gandus Palembang.

C. Permasalahan yang dihadapi
1.Tidak tersedia anggaran biaya secara khusus untuk memberdayakan buruh tani menerapkan prinsip LEISA pada lahan pertanian di kelurahan Pulokerto.
2.Tidak memiliki anggaran secara khusus untuk membangun rumah tinggal yang layak pada tanah yang diberikan oleh penduduk setempat kepada Sugiri dan keluarganya.

D.Lokasi
Pembangunan rumah tinggal  untuk buruh tani Sugiri dan keluarganya akan dilaksanakan pada tanah milik Sugiri yang diberikan oleh pak Syahidin Sungai Lacak Pulokerto kecamatan Gandus Palembang.
E.Rencana Sumber Dana
1.Swadaya dan gotong royong masyarakat yang dihimpun melalui media sosial atau media komunikasi lainnya
2.Bantuan pemerintah jika ada.

F.Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Adapun rencana anggaran pemberdayaan buruh tani untuk menerapkan LEISA pada lahan yang mereka garap untuk bertanam tanaman pangan atau tanaman pohon buah pada lahan milik majikan akan dicarikan melalui upaya gotong-rotong dari para donator. Pembelajaran pertanian berkelanjutan diajarkan secara terus menerus kepada Sugiri. Demikian juga dengan pembangunan rumah tinggal buruh tani tersebut.  Besarnya Rencana Anggara Pembangun Rumah Huni Buruh tani Sugiri ini adalah 6 m x 6 m x Rp 2.000.000,- = Rp 72.000.000,00 (Terbilang: Tujuh puluh dua juta rupiah). Waktu pelaksanaan dari 27 Mei 2023 sampai selesai. Modal awal adalah Rp 11.250.000,- dibungkus dengan kalimat Bismillah nawakaltu 'alallah minal awalu wal akhiru dan selawat kepada nabi Allahumma sahaliala Muhammad.

G. Susunan Pengurus
Penasehat:  Prof Dr Supari Muslim, Unesa Surabaya, Ketua Wanhat DPP ADRI
Prof Dr Achmad Fathoni Rodli, M.Pd, Ketua Umum ADRI
Prof. Dr. Hj. Eri Sarimanah, MPd, Wakil ketua Umum DPP ADRI
Dr. H. Andi Mursidi, MSi, Sekjen DPP ADRI
Dr Abid Djazuli, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang
Ir. Rosmiah, M.Si, Dekan FP UM-Palembang
Dr. Nasrun Umar, SH, MH
Dr. Periansya, SE, MM, ketua DPD ADRI Sumsel
Dr. Izzah Zen Syukri, M.Pd
Prof. Dr. Nurhayati Damiri, M.Si
 Ir. Rudiyanto HNI
 Dr Agustomi Masik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun