Bismillah,
Sedih, galau, fikiran kacau adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia termasuk kaum muslimin sendiri. Sebetulnya, selama Al-Qur'an berada dihati kita, di dalam fikiran kita, di dalam ingatan kita maka tak perlu kita bersdih, apalagi gunda dan fikiran  kacau. Mengapa? Karena Alquran adalah sebaik-baik buku manual kehidupan, manual petunjuk, informasi tentang petunjuk dan pembeda antara haq dan bathil. Tulisan ini mencoba mengungkapkan perlunya kita membaca, mempedomani dan memghayati bahkan mengamalkan al-quran.
 Aku tidak akan bersedih
Pertama, ketika aku dalam keresahan dan tak terasa air mataku mengalir sementara hatiku terasa sangat sempit, aku membaca firman-Nya :
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram. (QS.Ar-Ra'd:28).
Ayat ini menuntunku untuk selalu mengingat Allah dalam keadaan sedih, senang, berdiri, berbaring dan duduk. Dengan berzikir kepada Allah, meyakini firmanNya, janjiNya  maka hati akan jadi senang.
Kedua, ketika semakin banyak yang memusuhiku dan mereka menekanku agar meninggalkan keyakinanku, aku membaca firman-Nya :
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). (QS.Ghafir:51).
Hatiku langsung hilang rasa takut, sedih dan galau hanya karena hal-hal seperti itu. Bahkan dengan shalat secara khusuk, hilang semua permasalahan, kalaupun ada tak akan membuat hidup jadi stress.
Ketiga, ketika dosaku terus bertambah dan membelengguku sementara keburukanku semakin menggunung, aku membaca firman-Nya :
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Az-Zumar:53).