Bismillah,
Tidak banyak yang tahu kenapa nabi Muhammad saw paling banyak berpuasa di bulan rajab dan syakban. Tidak banyak yang tahu kenapa nabi Muhammad saw memberitahu para sahabatnya bahwa syakban adalah bulannya. Tak banyak yang tahu  bilamana Allah memberi tahu nabi Muhammad saw bahwa Allah dan malaikat berselawat kepada nabi. Tulisan ini mengupas tentang hal-hal yang berhubungan dengan bulan rajab dan syakban dan keberkahannya.
Peristiwa sebelum syakban
Sebelum peristiwa besar di bulan syakban nabi Muhammad saw mengalami guncangan yang luar biasa hebatnya yakni meninggalnya dua tulang punggung dakwah nabi. Pertama, meninggalnya paman beliau Abu thalib. Kedua, meninggalnya istri tercinta beliau, Siti Khadijah. Meninggalnya Abu Thalib menyisakan kesedihan karena paman nabi tersebut merupakan orang yang disegani pada kaum qurays walaupun dia tidak mengikuti agama yang dibawa nabi yakni islam.
Meninggalnya Siti Khadijah adalah bak hilangnya baju bagi nabi karena  istrinya itu membantu nabi luar dalam, harta dan nyawa. Orang yang kaya raya di Mekkah itu tidak pernah surut kesetianNya dalam mendukung nabi dalam berjuang menegakkan kalimat tauhif di muka bumi. Bahkan Khadijahlah yang pertamakali mengucapkan dua kalimah syahadat tanda dia mengakui kerasulan nabi Muhammad saw.
Khadijah juga yang menyelimuti nabi ketika dia ketakutan sepulang dari gua Hira. Khadijah pulalah yang mengajak mendatangi pamannya seorang pendeta di Basrah untuk menanyakan aoa gerangan yang dialami nabi ketika bersemedi di gua Hira.
Isra dan Mikraj
Sesudah diberi kesedihan yang bertubi-tubi nabi dihibur oleh Allah untuk melakukan perjaanan jauh dan naik ke langit. Perjalanan yang sulit dipercaya tanpa keimanan kepada Allah dan rasulnya itu memang sulit dipercaya. Pertama, jarak Mekkah dan Palestina itu ribuan kilometer. Kedua, belum ada kendaraan jenis apapun yang bisa ditempuh pulang pergi hanya dalam sepertiga malam. Ketiga, naik ke langit juga suatu hal yang jauh dari jangkauan akal manusia.
Abu Bakar Percaya 100 persen
Ketika kaum qurays tidak percaya terhadap periatiwa isra' dan mikraj yang dilakukan nabi Muhammad saw maka Abu Bakar Sidiq 100 persen terhadap peristiwa itu. Lebih dari itu saya percaya kepada apa-apa yang disampaikan oleh nabi. Alasan Abu Bakar adalah karena nabi Muhammad saw adalah seorang utusan Allah. Jadi karena Allah maha segala-galanya maka Allah bebas melakukan apa saja kepada rasulnya termasuk memperjalankan nabi ke Palestina, lalau menaikkannya ke langit ketujuh dan ke alam mustawa.
Pertemuan Allah dan rasulNya