Demikian juga dalam mengelola SDM. Manusia mesti dikaji potensi dan kendala yang dimiliki. Komunikasi yang efektif adalah kunci sukses untuk mengelola SDM. Setiap SDM ada hati dan rasa. Karena itu perlu difahami dengan baik jika mereka mempunyai permasalahan yang terkait dengan hati dan rasa. Setiap manusia mesti dikelola dengan pendekatan yang tidak sama, karena hati dan rasa yang berbeda. Mereka punya masalah, punya hati dan rasa yang tidak sama.
Manajer SDM mesti punya sifat empati, simpati yang luar biasa mencukupi. Mereka mesti punya banyak cinta. Hanya dengan begitu SDM akan terkelola dengan baik. SDM mesti diajari cinta, diberi cinta dan diberi lingkungan penuh cinta. Mereka mesti diingatkan agar mentaati tuhan mereka dengan cinta. Mereka diajari mencintai sesama. Mereka mesti diajari mencintai pekerjaan, mencintai mahasiswa jika mereka dosen, mencintai rakyat jika mereka aparat atau pejabat, mereka mesti mencintai keluarga, sesama warga bangsa dan sesama manusia.
Pancasila, manajemen dan cinta
Pancasila adalah dasar negara dan cara hidup bangsa kita jika diajarkan dan diterapkan dengan cinta. Sila pertama mesti diajarkan kepada setiap warga negara bahwa kita mesti bertuhan. Orang yang bertuhan mesti menjalankan ajaran agam dengan baik dan benar. Orang yang bertuhan dan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik mesti punya sifat kemanusiaan yang adil beradab, mempunyai sifat persatuan, sifat kerakyatan dan sifat keadilan sosial.
Jika semua manajer mengelola SDM dan SDA dengan cinta maka diyakini tidak akan ada kezaliman, kerusakan dan kesewenang-wenangan dalam semua organisasi, institysu dan bahkan negara.Â
Jayalah negeriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H