Bismillah,
Alhamdulillah, mari selalu bersyukur dengan apa jua keadaan kita. Banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Pada akhir zaman ini kita diberi banyak media sosial untuk kita bermanuver diri antara lain facebook, WA, tweeter, yahoo, google, gmail, blog kompasiana, blogspot, wordpress, telegram, lines dsb.Â
Namun harus diakui facebook menurut penulis paling modest. Fb menjadi ajang silaturrahim dan ajang untuk menyimpan banyak informasi, berupa video, gambar, ilustrasi dan sebagainya. Tambahan fb sering mengshare sejumlah posting kita pada masa lalu. Maka ketika fb memblokade halaman dashboard kita hidup terasa ada yang kurang.
Elakkan pelanggaran
Facebook adalah suatu komunitas yang mempunyai aturan main yang perlu ditaati oleh pemilik akun. Tetapi kadang pemilik akun tidak menyadari apa yang boleh, apa yang tidak boleh. Penulis sudah beberapa kali mengalami pembredelan yang menyebabkan penulis tidak bisa merespons postingan teman-teman walaupun sebatas like, beri komen atau kita tanpa bisa menyentuk akun kita tersebut.
Permisalan yang baik
Pembredelan FB oleh admin merupakan permisalan yang baik pada masa kita sudah meninggal dunia. Jika kita sudah meninggal kita akan berada pada dua kondisi. Pertama, kita dipenjarakan karena timbangan dosa kita lebih berat dari timbangan pahala kita. Pada kondisi ini roh kita tidak bebas pergi ke sana dan ke sini. Kita harus menjalani hukuman di dalam miniatur neraka.Â
Kedua, mereka yang berat timbangan pahala dibanding dengan timbangan dosa akan diberikan imbalan berupa miniatur surga, di mana mereka diberi kebebasan untuk pergi ke sana dan kemari. Mereka bisa mengunjungi keluarga atau pergi ke tempat-tempat yang mereka sukai.Â
Mirip dengan akun fb kita yang dibredel. Kita bisa melihat akun kita dan akun teman kita. Tetapi kita tidak mempunyai akses untuk berkomunikasi kepada mereka. Kita tidak bisa like kepada postingan mereka apalagi memberi komen.
Kebenaran relatif
Dengan kejadian dibredelnya akun fb kita banyak pelajaran yang dapat dipetik. Pertama, kebenaran yang ada di dunia ini adalah bersifat relatif. Mungkin kata kita sesuatu itu benar, baik tetapi menurut kelompok lain tidak baik. Sama halnya kita berada pada masyarakat kambing sementara kita adalah anggota masyarakat kucing maka kita mesti bijak dan hati-hati. Karena mempunyai kebiasaan, adat yang berbeda.Â