Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tawakal, Kunci Sukses Manusia dalam Hidup

8 Desember 2020   11:10 Diperbarui: 8 Desember 2020   11:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tawakal yang dipisahkan dari usaha adalah tawakal yang salah. Tawakal kepada Allah adalah upaya mempasrahkan kepada Allah swt dimulai dari doa pada pagi hari ketika fia keluar rumah. Bismillah amantu billah watakal alallah, lakhaulawala quwata illabillahilaliyul azim. Dengan doa itu maka dia ada dalam hidayah Allah, ada dalam pengawasan Allah. 

Orang yang bertwakal dengan benar akan memperoleh janji Allah bahwa dia akan diberi kecukupan. Tentu ini kalimat Allah. Manusia tidak mampu memahami apa saja yang dia perlukan, tetapi Allah tahu semua. Mulai dari yang kecil sampai yang besar, dari yang terlihat maupun tidak terlihat, dari masa kini hingga masa yang akan datang, dari masih hidup hingga setelah fia meninggal.

Tawakal yang benar tidak menjadikan orang yang mengamalkannya hidup bermalas-malasan. Justru orang yang tawakal secara benar akan berusaha semaksimal mungkin, di samping berdoa secara sungguh-sungguh. Orang yang bertawakal secara benar akan selalu mengharap bantuan Allah, penjagaan Allah dan petunjuk Allah swt.

Keperluan yang Allah cukupi karena bertawakal kepada Allah adalah penjagaan dari bala bencara, terhindar dari gangguan orang jahat, terhindar dari kecelakaan, terhindar dari kezaliman orang zalim. Demikian juga berkah dari tawakal kepadaAllah diberkahi rezekinya, dijadikan anak-anak dan keturunannya menyenangkan hati dan menyedapkan pandangan matanya. 

Tawakalnya burung

Setiap pagi burung keluar dari sarangnya dan pergi untuk mencari anugerah Allah. Pagi-pagi perutnya kosong. Dia hanya bertawakal kepad Allah. Yang dia lakukan adalah keluar sarang. Ke sana ke mari. Sore harinya dia pulang dengan perut kenyang. Ia juga membawa bekal untuk anak-anaknya. Belajat dari burung tersebut maka kita semestinya tidak bermalas-malas tetapi mesti berusaha seraya berdoa. Usaha keras doa juga keras.

Jayalah kita semua.

sumber bacaan:

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/13995-tawakal-kunci-keberhasilan-yang-sering-dilalaikan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun