Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebahagiaan Seorang Ir Yalinus Datang Setelah Pensiun

8 November 2020   09:19 Diperbarui: 8 November 2020   09:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah kita selalu diberi nikmat yang  banyak, dalam berbagai bentuk, dari berbagai sumber. Salam dan selawat mari kita selalu kirimkan, lafazkan kepada nabi Muhammad saw, nabi yang agung, asbab beliau dunia mwnjadi terang benderang, terlepas dari kegelapan dan keayirikan. Tulisan ini memaparkan kebahagiaam teman saya Ir Yulinus, pensiunan PNS, teman selamuni di SMAN Manna Bengkulu Selatan.

dokri; dari Ir Yulinus
dokri; dari Ir Yulinus
Yulinus mempunyai sejumlah kebun. Kebun sawit dekan hanya 18 Km dari Hibrida  di desa Riak Siabun Kecamatan Sukaraja Seluma. Kebun kopinya ada di desa Airles lewat kebun teh Kepahyang. Kebun cengkeh dan pala di desa Rindu Hati Taba Penanjung. Kebun sawit sudah menghasilkan, demikian kebun kopi dan cengkeh. Yang belum menghasilkan adalah kebun pala. Yulinus menjelaskan lebih lanjut bahwa kebun kopi di Kawasan Bukit Kaba. Kalau kebun pala dan cengkeh dilereng bukit Barisan.

Ketika Yurni Wamal, SH, menanyakan alasan kenapa dia menikmati berkebun macam-macam,  Yalinus berkilah bahwa "Saya ini anak petani yang dibesarkan didalam hutan, setelah pensiun kembali ke alam masa kecilku,dan saya sangat menikmati kehidupan di lingkungan kebun". 

Ketika ditanya  bagaimana dia membagi waktu. Yulinus mengatakan bahwa "Saya yang pasti ada di kebun sawit saat panen biasanya hari Kamis setiap 2 minggu sekali panen".

Yulinus ingin memelihara itik petelur di kebun sawit pada masa yang tidak terlalu lama. Yulinus memberikan penjelasan sbb:

"Sekarang tempat pesan anak itik di BPTP belum melayani pembelian anak itik,karena itik indukan nya sedang berhenti bertelur. Jadi sekarang kami menunggu mereka bisa melayani pembelian anak itik". 

Sangat beruntung

Teman-teman kami sangat gigih dalam karir dan dalam banyak hal sesudah mereka pensiun. Teman kami yang lain juga alumni SMAN 1 Bengkulu Selatan. Ahmad Saputro, SIP, MM, mempunyai usaha peternakan burung walet di Simpang Rukis Manna Bengkulu. Menurut i formasi yang layak dipercayai lo, demikian panggilan akrab kami padanya, mampu meraup keuntungan ratusan juta tiap bulan  dari jualan sarang burung.

Yang Lain, Ir Alex Agusin, MM juga mempunyai kebun sawit dan karet yang luas. Masih menurut sumber yang layak dipercaya Alex sangat bahagia dengan keluarga menghadapi masa pensiun beliau karena aset beliau yang kerja pasca menjadi ASN. Alex tercatat sebagai pejabat bupati di suatu kabupaten di Bengkulu untuk beberapa bulan sebelum pemilihan kepala daerah.

Teman kami yang lain seperti Refni, Martin, Tati Wamal, Septi Mukhtar, Irmarleni, Mely, Marsan, Junaidi, Syaiful Anwar dan Yose Risal juga mempunyai masa pensiun yang mapan dan tidak kurang suatu apapun. Alhamdulillah.

Yulinus Terjun Langsung ke kebun

Dalam banyak kesempatan Yurni, Melly dan Martin berdialog dengan rekan kami Yulinus. Mereka memperoleh informasi bahwa Yulinus dalam semua tahap pekerjaan dekat dengan para penggarap kebun. Beliau terlibat aktif bekerja dan bercanda dengan para pekerja sehingga semua pekerjaan jadi menyenangkan buka  saja bagi Yulinus tetapi bagi pekerja.

Kami teman-teman Yulinus, bangga dengan beliau. Pensiun bagi banyak orang adalah masa bercengkerama dengan anak cucu tetapi bagi Yulinus adalah masa untuk berkebun. Semoga hasil kebun itu menambah ibadah Yulinus kepadaAlah, banyak membantu orang yang memerlukan pejerjaan dan anak yatim serta fakir miskin.

Jayalah kita semua.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun