Bismillah,
Suatu hari di bulan September 2020 kami di grup WA Lubuk Langkap dan Himpunan keluarga Manna (HIKMA) perwakilan Bengkulu berbincang santai tentang wisata di sawah. Tentu saja para anggota grup ingin sekali membangun wisata seperti itu karena di Bangkulu Selatan khususnya banyak sekali sawah-sawah yang indah untuk dibangun objek wisata sawah. Sementara  itu penulis teringat dengan sawah sawah kreatif dan inovatif di Jepang dan Malaysia.
Jika suatu saat kita Jepang pergilah ke desa-desa pertanian yang kreatif. Kenapa dibilang kreatif? Karena mereka merancang padi sawah mereka bak kanvas lukisan? Kok bisa? Iya babgsa Jepang memang kreatif dan inovatif. Mereka  menggunakan beraneka ragam warna bibit padi yang ditanam pada lahan sawah mereka. Dengan padi yang berbeda warna tersebut, mereka membentuk pola tertentu sehingga ketika padi mulai tumbuh akan menciptakan suatu gambar yang menyerupai lukisan. Tulisan ini memaparkan sejumlah inovasi pertanian jepang.
Pemggunaan robot traktor
Pemerintah Jepang sangat perhatian kepada para petani dan industri topang pertanian. Yanmar misalnya sejak beberapa waktu yang lalu nekerja sama dengan University of Hikkaido telah berhasil memgembangkan robot traktor. Satu operator dapat mengendalian dua traktor menggunakan remote control. Dalam rancangan robot traktor itu digunakan sensor yang bisa mengidentifikasi hambatan dan menghindari tabrakan.
Kota Aomori adalah kota yang menampilkan sawah sawah yang indah. Konsep pertanian yang menggabungkan antara art dan teknologi pertanian maju ini tidak saja memukau pengunjung tetapi menghadilkan beras dwngan kualitas tinggi. Seni bertanam padi ini dikenal dengan "tambo art".
Setiap tahun para pengunjung dapat berkunjung ke daerah pertanian Jepang pada sekitat Juli sampai Oktober. Pada bulan-bulan itu sawah di Jepang sedang dikerjakan yakni mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman dan panen. Sesudah pertengahan oktober Jepang mengalami musim gugur, musim dingin dan seteruanya musim semi.
Rahasia majunya pertanian Jepang
Negara kita bisa lebih maju lagi dalam bidang pertanian. Tetapi lagi-lagi tergantung dengan satu kata yaitu "management". Kita memang masih belum mengenal kata ini dengan bail apalagi menerapakannya.
Di Jepang paling tidak ada lima hal yang merupakan penyebab mengapa pertanian mereka maju.