Bismillah,
Wisata Pemandian Dusun Lubuk Langkap begitu populer di telinga masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Pemandian air sungai alami ini bahkan dikenal luas masyarakat diluar kabupaten setempat, provinsi bahkan menjalar hingga luar Sumatera.
Jernih airnya dan sejuk rasanya adalah hal yang tak terlupakan para wisatawan yang datang ke tempat ini. Diperkirakan per tahun wisata lokal maupun luar daerah yang datang ke lokasi pemandian itu menyentuh angka puluhan ribu pengunjung.
Namun dibalik melambungnya popularitas nama Wisata Pemandian Lubuk Langkap ini, tak dapat dipungkiri bila pengelolaannya masih sangat tradisional. Bahkan terbilang wisata yang telah menjadi primadona masyarakat Bengkulu Selatan ini jauh dari kata sentuhan tangan pemerintah. Fasilitas kepariwisataan nyaris tak ada ditempat ini.
Saya Ruhiman, penulis yang merupakan putra kelahiran Dusun Lubuk Langkap, mencoba menggambarkan keberadaan dan keadaan wisata pemandian ini. Informasi yang didapat penulis baik melihat langsung saat pulang kampung setahun lalu--penulis kebetulan merantau dan sesekali mudik ke kampung halaman--maupun melalui informasi Grup WA Keluarga Besar Lubuk Langkap.
Dusun Lubuk Langkap terletak di Desa Sukamaju, Air Nipis, Bengkulu Selatan. Dusun ini berjarak lebih kurang 30 kilometer dari Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tak ada kesulitan mencari lokasi dusun ini. Beberapa kali penulis mencoba menguji tingkat  popularitas nama Wisata Pemandian Lubuk Langkap di beberapa lokasi, seperti di Kabupaten Kaur, Seluma, Bengkulu Kota, dan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan sendiri, nyaris tak ada warga yang tak mengenal nama dusun ini.
"Orang Dusun Lubuk Langkap ya? Tempat mandi yang sangat bagus dan sejuk itu. Kami sering mandi ke dusun kamu, " ujar seorang warga Kaur yang kental dengan logat bahasa daerah saat penulis melintas wilayah itu setahun silam. Hal senada, juga diungkapkan warga di berbagai kabupaten dan kota lainnya.
Saat penulis mudik selama dua pekan pada pertengahan tahun 2019 lalu, penulis menyaksikan langsung tingkat keramaian pengunjung yang datang ke lokasi ini. Setiap hari, tak kurang seratus sampai dua ratus pengunjung yang datang dari berbagai wilayah. Mereka para anak muda maupun membawa keluarga datang menggunakan roda dua atau roda empat. Khusus hari Minggu, pengunjung yang datang membludak hingga tiga kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau hari hari besar, seperti tahun baru, mereka yang datang bisa menyentuh angka tiga ribu orang, " ujar Isman, warga Dusun Lubuk Langkap yang menetap di dusun itu saat berbincang dengan penulis.
Namun dibalik tingginya antusiasme jumlah pengunjung yang datang setiap hari, pekan, bulan dan tahunnya, fasilitas kepariwisataan di lokasi pemandian ini masih sangat terbatas, tradisional dan terkesan masih jauh dari kata sentuhan pemerintah.