Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Andang Sukar, Pemuda Lubuk Langkap yang Sukses di Jombang Jatim

2 September 2020   10:33 Diperbarui: 2 September 2020   10:43 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Tidak pernah habis stok untuk diangkat ke permukaan tentang keberhasilan putra Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Kali ini cerita tentang keberhasilan anak Lubuk Langkap dalam berbisnis di rantau tepatnya di Jombang Jawa Timur. Tulisan ini mengupas swkilas tentang perjalanan Andang, pemuda asal Lubuk Langkap itu. Sebelumnya ada cerita tentang Ruhiman raja baja ringan yang saat ini sukses jadi pengusaha di Yogyakarta dan sekitarnya.

Pebisnis Sukses

Andang merupakan pebisnis yang tidak kecil lagi. Dalam suatu kesempatan dia sudah mampu membeli tanah untuk bisnis pertanian dan peternakan di kota Jombang Jatim. Bagaimana kita tahu bahwa dia sudah punya modal yang tidak sedikit. Menurur informasi yang layak dipercaya, belum lama ini Andang mampu beli lahan di Jombang itu dengan luas 7 ha. Bayangkan harga per meter persegi di kota ini antara 250 k hingga 1 jeti. 

Ditanya untuk apa saja lahan seluas itu? Dia menjawab bahwa lahan itu dia akan tanami durian Musang King. Selain itu Andang sejak lama sudah membantu para kelyarga di kampungnya seginim, pino dan Lubuk Langkap Bengkulu Selatan. Polanya sama jika ada keluarga ayah atau ibunya hendak berusahatani swmwntara mereka tanpa modal lahan maka Andang dwngan senang akan melayani mereka dwngan jalan dibelikan lahan lalu diberi saprodi. Untuk selanjutnya mereka akan menjadi petani mandiri. Puluhan keluarga Andang sudah dia bantu dengan skima tersebut.

Andang kecil

Andang kecil sama seperti anak kampung main dan main di samping belajar di sekolah. Tapi menurut sumber yang layak dipercaya ternyata Andang tidak suka bekerja di sawah atau di kebun. Ayah Andang adalah seorang penjahit terkenal  di kampung kami. 

Waktu tamat SMA Andang mengalah dengan adik-adik dengan cara tidak melanjutkan ke PT mengingat beban berat ayahnya. Sebaga gantinya dia merantau ke jawa timur tepatnya ke kota Surabaya. Di Surabayabdia menjadi pegawai pada sebuah PT. 

Sebagai pegawai biasa, Andang mencoba bekerja dengab baik. Setelah beberapa lama bekerja dia berkenalan dengan rekan kerjanya di PT itu lalu jadilah mereka suami istri. Setelah beberapa waktu ayah mertu Andang menyarankan agar mereka kembali ke Jombang dan menajalani hidup di kota kecil itu.  Di kota itu jalan hidup Andang dan istrinya membaik dengan mendirikan bisnis jasa.

Lama kelamaan bisnis mereka berkembang dan kini sudah punya 200 karyawan. Di samping punya bisnis jasa Andang kini merambah bisnis agroindustri. Ketika ditanya apakah bisnis pertaniannya sudah menjual produk. Alhamdulillah menurut Andang produk pertanian yang dia tanam di antara tanaman utama antara Durian Musang King Sudah memberi sumbangan kepada penambahan pendapatan usahataninya.

dokpri
dokpri
Apakah Andang bahagia?

Mendapat pertanyaan itu Andang merespons dengan ramah. "Saya setiap hari dan malam merasa bahagia karena terlibat dalam usaha pertanian yang menurut saya sangat baru". Kenapa baru? Karena dulu di kampung saya adalah pemuda yang tidak suka bertani. Jadi saya ogah jika ayah saya menyuruh saya bekerja di sawah atau di kebun.

Baru sekarang saya menikmati sebagai petani dab peternak. Melihat ayam, itik, bebek tumbuh membesar merupakan kebahagian saya yang tidak terbayangkan sebelumnya.  Ayah saya kata Andang merasa heran kepada saya saat ini karena sejak kecil memangsaya tidak suka bertani.

Ditanya apakah obsesi ke depan? Andang menyatakan bahwa dia akan menanami rumput di antara durian yang dia tanam. Saya sudah belajar semua ilmu di bidang pertanian yang dulu saya tidak suka. Saya sudah belajar fermentasi untuk pakan ternak, saya sudah belajar buat kandang ternak dan bagaimana supaya tidak bau. Alhamdulillah saya tidak malu bertanya.

Hal yang aneh dinyatakan Andang adalah bahwa dia tidak takut gagal karena saya tidak ada ilmu. Basik saya memang hanya SMA. Penulis memuji dengan "jempol telu" kepada pemuda Lubuk Langkap ini. Saat iji Ansang sudah berumur 48 tahun. Suatu umur yang sudah matang. Sukses selalu ndang kami bangga padamu.

Anak lubuk langkap memang hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun