Bismillah,
- Belum lama ini saya menulis tentang kiprah anak Lubuk Langkap yang bernama Ruhiman bin Saan yang sukses menjadi pengusaha baja ringan di Yogyakarta. Banyak sekali orderan yang dia terima dari Jawa Tengah berkah pemasaran bisnis jasa itu melalui media sosial (baca di sini). Â Kali sinili saya tertarik untuk mengajak pembaca membahas sepak terjang Guru Rasaluddin, SPd patut dicontoh.
Siapa Guru Rasaluddin?
Guru Rasaluddin adalah seorang guru Bahasa Indonesia asal FKIP Universitas Sriwijaya. Beliau adalah pria kelahiran Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan Bengkulu. Saya mengamati kiprah guru ini melalui media sosial dan pernah berkunjung ke rumah beliau di Kapling Lahat.Â
Beliau adalah seorang pensiunan guru sedangkan istrinya masih aktif sebagai guru. Anak guru Rasaluddin ini adalah sworang dosen PNS yang bertugas di Jakarta. Beliau mempunyai lahan pekarangan yang luas baik di depan, samping maupun belakang rumah.Â
Di samping bertanam sayur, buah dan porang beliau mengembangkan perikanan dalam kolam terpal. Kolam lainnya yang dibuat Rasal adalah kolam berbasis ember plastik  besar dan di atasnya ditanami kangkung dalam wadah plastik yang menyentuk permukaann kolam.
Kerika ditanya untuk apa dia berusaha pertanian yang menurut saya termasuk "small scale urban farming" ini Rasal memberi sejumlah alasan. Pertama, saya hobi berusaha dalam bidang ini mungkin karena ayah dan ibu saya adalah seorang petani.Â
Jadi walau saya seorang guru tetapi jiwa saya ada juga petanunya. Kedua, danya dukungan keluarga. Istri dan anak-anak saya tidak pernah membatasi kiprah saya. Walau saya pernah gagal itu tidak menjadi masalahÂ
Ketiga, sejak saya masih aktif sebagai guru saya sudah terbiasa beternak ayam dan bertanam sayuran. Hasilnya dirasakan oleh keluarga sangat membantu perekonomian keluarga. Bukan untuk menyombongkan diri bahwa ternyata dari ternak ayam hasilnya pernah mengalahkan gaji guru.
Ketika ditanya untuk apakah uang dari hasil berternak ikan, Rasaluddin menjawa bahwa gunanya banyak. Saya ingin pergi haji bersama keluarga. Kalau tidak bisa ikut ONH yang reguler saya bercita-cita akan naik haji skema yang bebas hambatan, tambahnya.
 Alasan lain menurut Rasal berusaha dalam bidang pertanian dan perikanan ini mengasyikan. Saya selalu swmangat dan bahagia melihat tanaman dan ikan yang tumbuh dari hari ke hari. Mereka seakan akan bisa berdialog dengan saya bahwa mereka juga bahagia membesar dan subur bersama saya.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah punya usaha dari pertanian dan perikanan ini menjadikan kita sehat karena saya tidak memberi pestisida pada tanaman sayur yang saya tanam. Sayuran itu adalah untuk konsumsi sendiri dan djiual. Mulaindari kangkung, bawang, cabai, terong dsb.