Bismillah,
Berbicara yang baik-baik atau lebih baik diam adalah tuntutan pada zaman kekinian. Kenapa begitu? Karena ini ajaran nabinya orang islam. Islam itu adalah agama langit yang pertama dan yang terakhir.
Akhir-akhir ini kita berada di zaman fitnah, zaman informasi, zaman digital. Â Zaman ini sedang terjadi euphoria "berbicara senaknya, menulis seenaknya". Tulisan ini membahas pentingnya untuk selalu berbicara yang baik-baik saja atau lebih baik diam.
Landasan naqli
Pembicaraan kita dalam tulisan ini adalah hadist nabi Muhammad saw berikut:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga." Hadist ini meminta kita menjaga dua amanah yang Allah berikan kepada kita yakni sesuatudi antara dua janggut dan dua kakinya.
Menjaga sesuatu diantara dua janggut adalah mulut manusia. Bagaimana menjaga mulut?
Pertama, jagalah ia dari memakan makanan yang haram. Selalulah memakan makanan yang halal saja. Dan ini tidak mudah.Â
Kedua, jagalah mulut dari berbicara yang tidak baik atau menggores hati orang lain. Tetapi jika itu adalah nasehat tentang kebaikan tidak mengapa. Karena itu para pendakwah perlu mengatakan kata-kata yang baik secara bijak.
Mungkin perlu meminta maaf, atau tidak menggurui. Kita gunakan metode bertanya atau meminta pendapat jika itu terjadikepada ulama atau orang yang lebih tua dari kita.Â
Ketiga, gunakan mulut kita untuk berzikir kepada Allah. Membaca asmaul husnah dan zikir-zikir yang diajarkan oleh nabi Muhammad saw adalahÂ
Keempat, membaca alquran dan memahami maknanya adalah alternatif memanfaatkan mulut agar terbiasa mengatakan yang baik-baik. Selalu membaca alquran akan memperoleh manfaat yang luar biasa. Â Di dunia alquran akan menjaganya dari berkata buruk sedanhkan di kubur alquran menjadi teman setianya sampai hari kiamat.
Kelima, selalu berdoa kepada Allah. Ini merupakan cara memanfaatkan mulut agar tidak terjerumus kepada kebinasaan. Berdoa agar bahagia dunia akhirat, berdoa agar dijaga Allah dari segala marabahaya, diberi keturunan yang soleh soleha dll.
Keenam, lebih baik diam jika tidak sedang memanfaatkan mulut untuk hal-hal yang bail seperti diutarakan sebelumnya.
Menjaga Kemaluan
Menjaga sesuatu di antara dua kaki adalah menghindarkan diri dari berzina. Jika kita sudah sanggup menikah dan ada calon pasangan maka menikah adalah yang bijak untuk menjaga kemaluan. Jika tidak maka berpuasalah. Itu adalah ajaran nabi Muhammad saw kepada umat manusia.
Menjaga kemaluan dimulai dengan menghindarkan dari dari berkata-kata yang mengarah kepada zina, demikian juga kita perlu menjaga mata, telinga dan kaki.
Menjaga mata artinya jangan kita memandang aurat laki-laki maupun perempuan yang bukan muhrim. Karena itu semua akan mengarahkan hati dan syahwat kita kepada zina.
Menjaga telinga dan kaki juga merupakan hal yang esensial. Mendengarkan desahan yang merangsang juga diperlukan. Menjaga kaki arrinya kita upayakan tidak melangkah atau pergi ke tempat-tempat maksiat.
Banyak BeristighfarÂ
Walaupun kita sudah istiqomah menjaga mulut dan kemaluan dengan baik tetapi tetap kita perlu beristighfar setiap saat. Nabi Muhammad saw walaupun tanpa dosa selalu melakukan istighfar setiap hari. Beliau diriwayatkan selalu beristighfar minimal 100 kali sehari.
Beristighfar itu bisa juga melalui shalat taubat, membaca zikir nabi Adam as atau membaca syaidul istighfar. Banyak beristighfar akan menjernihkan hati kita. Jika hati jernih maka Allah selalu berada di sisi kita, menjaga kita dan melakukan perlindungan kepada kita melalui diutusnya para malaikat Allah untuk menjaga kita.
Jayalah kita semua.
Referensi:Â muslimah.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H