Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musibah Itu Datangnya dari Allah

8 Februari 2020   07:25 Diperbarui: 8 Februari 2020   07:32 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketiga, jangan mengeluh dan mencela musibah. 

Musibah kebanyakan tidak enak. Saya sendiri sering mengalami musibah. Yang paling berat  dan selalu teringat adalah ketika saya dan teman kecelakaan sepulang dari itikap di daerah pematang panggang kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan sekitar tahun 1995. 

Kami menabrak tunggul pohon kelapa di pi ggir jalan ketika suasana hujan lebat dan keadaan gelap. Tetapi kami bersyukur karena penanganan dari puskesmas terdekat berlangsung dengan baik. Pada hal itu hari Minggu yang ternyata dokter ada. Biasanya Minggu dokter tidak ada. Kemudian kami cepat dievakuasi dan dirujuk ke RS di kota Palembang. Saya pun mengalami luka robek di tangan. Mobil rusak parah. Tetapi semua bisa dilewati dengan baik. Biaya pengobatan Allah beri dengan caraNya sendiri.

Demikian juga dengan musibah yang menimpa saya dan anak saya sepuluh tahun berikutnya. Kaki kanan saya patah dan motor rusak. Mata kiri korbeanya masuk ke dalam. Tapi Alhamdulillah kaki bisa pulih dalam dua bulan. Demikian juga mata segera pulih.

Rasa menerima dan ridho terhadap musibah merupakan modal yang harus kita miliki. dalam kondisi apapun sangat diperlukan rasa ikhlas dan ridho terhadap musibah. Kita tidak perlu menyesal dan mencela mereka yang terlibat dalam.musibah tersebut. Ucapkan Alhamdulillah dan minta kepada Allah pahala atas musibah itu dan mohon diganti dengan yang lebih baik.

Wallahu alam bishawab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun