Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelebihan Kita adalah Sumber Penyesalan Kita

30 Januari 2020   03:40 Diperbarui: 30 Januari 2020   04:47 3103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalaiala Muhammad.

Semua kita ingin sekali dikatakan hebat. Bahkan anak anak atau bahkan cucu kita yang masih kecil ingin dipuji. Mereka juga ingin dikatakan punya kelebihan. Kelebihan kita manusia yang ingin selalu dibanggakan itu antara lain harta, ilmu pengetahuan dan teknologi, nasab atau keturunan, kepandaian, kecantikan atau kegantengan dan sebagainya. 

Itulah manusia. Manusia memang tempatnya salah dan silat. Itu melekat pada kata asal manusia yakni al-insan. Tapi tanpa ingin mengusik kebahagiaan kita, tanpa ingin membuat kita galau, tanpa ingin membuat kita kapok untuk meraih kelebihan maka tulisan ini mencoba menggambarkan bahaya punya kelebihan. 

Apa saja kelebihan kita

Kita diciptakan Allah punya banyak kelebihan. Jangankan dengan sesama manusia bahkan dengan malaikat kita memang dilebihkan. Kita dilebihkan dari jin. Kita dilebihkan daripada hewan dan tumbuhan.

Apa kelebihan manusia? Manusia dibanding malaikat lebih sempurna karena kita punya nafsu, sedangkan malaikat tidak punya nafsu. Kita manusia bisa memilih antara taat atau tidak. Malaikat tidak ada pilihan selain mentaati Allah semata. Manusia disiapkan neraga dan surga. Malaikat tidak.

Manusia dilebihkan dalam banyak hal dibandingkan manusia lain. Ada yang lebih ganteng atau lebih cantik. Ada yang lebih baik keturunannya. Ada yang lebih kaya dan kuasa. Ada yang terampil. Ada yang lebih sehat. Ada yang lebih kuat. Ada yang lebih pintar. Ada yang lebih itu dan lebih ini. Pendek kata Allah menguji kita dengan berbagai macam kelebihan.

Ada tiga ayat tentang bahaya kelebihan

Pertama, Allah berfirman di dalam QS Al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah tidak meminta pertanggungjawaban dari kita tetapi sesuai dengan kemampuan.

Kedua, Allah meminta kita berbuat baik sebagaimana Allah sudah berbuat baik pada kita. QS surat alqasas ayat 77.

Ketiga, Allah menciptakan kematian dan kehidupan manusia untuk menguji siapa yang paling baik amalannya. QS Al Mulk ayat 2.

Berdasarkan ketiga ayat tersebut maka manusia pasti akan mengalami penyesalan demi penyesalan. Mengapa? Karena manusia gagal mempertanggungjawabkan nikmat dan kelebihan yang diberikan kepadanya.

Mereka diberi kelebihan yang bermacam macam bukan untuk dibanggakan. Tetapi untuk menolong agama Allah, untuk menolong sesama dan untuk menolong makhluk lain yang lemah, yang butuh pertolongan. Di sinilah manusia termasuk saya gagal dan menyesal ketika menghadap Allah.

Manusia banyak yang akan, sedang, dan pasti menyesal karena tidak berbuat baik dan berbuat baik. Manusia masih banyak yang berbuat buruk kepada sesama, kepada alam, kepada Tuhan mereka. Berapa banyak kita sudah berbuat baik? Sebandingkah kebaikan itu dengan kebaikan yang sudah Allah berikan kepada kita, akan diberikan kepada kita? 

Manusia banyak yang akan menyesal, sedang menyesal dan pasti menyesal karena tidak berlomba lomba dalam berbuat baik. Tetapi kebanyakan berlomba lomba berbuat keburukan. 

Penyesalan tanpa akhir

Beruntunglah manusia yang selalu memperbaiki diri, keluarga dan secara berkelompok. Mereka selalu bertaubat, selalu mempedomani Alquran dan hadist dalam menjalani sisa sisa kehidupan mereka. Merugilah mereka yang sisa sia dakam hidup. Mereka yang menyombongkan diri karena punya banyak kelebihan. Mereka yang tidak tahu diri dengan kelebihan akan mengalami penyesalan tanpa henti.

Di mana saja mereka akan menjadi hina dan menyesal jika mereka tidak menyambung dua tali utama yakni tali pada Allah dan tapi kepada sesama manusia. Mereka selalu mentaati Allah dan rasulNya, selalu beristighfar, selalu memaafkan, selalu menjaga hati, selalu menjaga lisan dan kemaluan, dan selalu berzikir, fikir akhirat, sabar dan tawakal pada Allah.

Sementara itu mereka yang menyekutukan Allah akan menyesal tiada akhir. Mereka yang zalim akan menyesal tanpa ujung. Mereka yang jahat akan kena laknat. Semoga Allah SWT memberi hidayah, Inayah, maunah dan Maghfiroh kepada kita semua. Aamiin yra.

Palembang, 30.1.2019

Alfakir,

Supli Effendi Rahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun