Bismillah, Â Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Hidup di dunia ini hanyalah pengulangan sejarah. Bacalah alquran, kita akan dapatkan kenyataan bahwa sejarah selalu berulang. Isi dunia ini hanyalah sejarah orang orang yang taat kepada Allah dan sejarah orang orang yang ingkar kepada Allah. Tulisan ini mengingatkan kita tentang pengulangan sejarah penghancuran Ka'bah akan berujung sengsara.
Berhaji kepada Dua Kota Suci
Sejak lama manusia di dunia ini menaruh perhatian atau tidak menaruh perhatian kepada dua kota suci di Arab Saudi. Yang memperhatikan sangat senang untuk berkunjung ke sana jika perlu sesering mungkin. Kebanyakan yang sudah berkunjung pasti akan datang lagi dan datang lagi.
Abrahah adalah penguasa dari Etiopia beragam Nasrani yang menaruh perhatian khusus kepada Ka'bah. Dia sejak lama heran mengapa manusia setiap tahun selalu ramai mengunjungi ka'bah. Untuk menyaingi ka'bah dia membangun bangunan indah yang jauh lebih indah dari ka'bah yang dia beri nama Qullais.Â
Namun apa hendak dikata orang tetap saja mengunjungi Ka'bah setiap tahun. Bahkan makin lama makin ramai. Sementara Qullais makin lama makin sepi. Puncak kejadian adalah orang berak di dalam Qullais. Ini membuat Abrahah makin geram dan bermaksud untuk mendatangi kota mekkah guna menghancurkan bangunan bernama Ka'bah.
Mengimpor gajahÂ
Abrahah dengan cepat mengumpulkan sebanyak banyaknya gajah dan membangun pasukan yang kuat. Tidak heran mengapa dia mengimpor gajah yang besar dan kuat dari Ethiopia. Pendek kata tidak adalah pesaing bagi mereka kala itu.Â
Setelah itu mereka menuju kota mekkah. Setelah tiba di kawasan mughammas Mekkah mereka istirahat dan mengirim utusan kepada penguasa Mekkah. Penguasa Mekkah kala itu adalah Abdul Muthalib yakni kakek Nabi Muhammad Saw. Kala itu nabi Muhamamd belum lahir dan kelahiran nabi Muhammad konon katanya pada tahun gajah itulah.
Abrahah dan pasukannya menambah pasukan berupa penambahan 100 ekor unta milik kakek Rasulullah. Abrahah heran mengapa orang qurasy termasuk kakek nabi Muhammad ini tidak merisaukan Ka'bah. Yang mereka risaukan adalah bagaimana supaya unta yang mereka rampas itu dikembalikan kepada mereka. Abdul Muthalib memerintahkan penduduk Mekkah untuk melarikan diri keluar kota agar selamat dari serangan pasukan Abrahah.
 Abrahah meledek Abdul Muthalib dan penduduk mekkah bahwa ternyata mereka tidak memikirkan ka'bah tetapi hanya menanyakan unta yang dirampas oleh pasukan abrahah. Kata Abdul Muthalib, kalau unta unta itu milik saya, sedangkan Ka'bah itu adalah milik Allah maka Allah lah yang akan melindunginya.Â