Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Janji Kita kepada Allah

8 Januari 2020   06:18 Diperbarui: 18 Juni 2021   02:40 3373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menepati Janji Kita kepada Allah (unsplash/abdullah-oguk)

Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.

Kita ini makhluk ciptaan Allah. Sebagai ciptaan kita ada kelebihan tetapi banyak kekurangan. Kelebihan kita adalah bahwa kita bisa menjadi makhluk yang melebihi malaikat jika kita taqwa pada Allah. Tetapi kekurangan kita manusia adalah kita bisa menjadi lebih hina dari binatang melata. 

Apa saja janji kita kepada Allah  dan apa keutamaan menepati janji kepada Allah? Tulisan berikut mencoba memaparkan sejumlah janji kita kepada Allah dan apa manfaat menepati janji kepadaNya.

Pertama, janji mentauhidkan Allah. Kita sebagai ciptaan Allah harus meyakini bahwa suatu waktu di alam arwah kita pernah berjanji kepada Allah. Apa janji kita? Di dalam Qur'an suart alA'raf ayat 172 Allah berfirman "bukankah Aku ini Rabb kalian. Maka kontan kita para arwah menjawab "benar sekali". 

Baca juga : Peran Agama Islam dalam Membangun Solidaritas Sosial

Inilah janji pertama kali di alam arwah sebagai ciptaan Allah pada fase awal penciptaan kita. Kapan itu terjadi? Ada yang berpendapat bahwa perjanjian ruh manusia berjanji kepada Allah untuk tidak menyekutukan Allah pada 50 ribu tahun sebelum kita dilahirkan. Setelah berjanji ruh manusia kembali ke alam ruh. 

Setelah ruh dimasukkan kedalam jasad calon bayi di dalam rahim ibu barulah kita memulai fase kehidupan selanjutnya. 

Kedua, janji tidak menyembah syaithan. Ketika manusia di alam arwah mengatakan bahwa Allah Rabb mereka maka berarti mereka sudah beejanji tidak akan menyembah syaithan. Untuk perkara ini Allah mengutus banyak nabi dan rasul. Tidak kurang 212.000 ribu nabi dan rasul diutus sejak nabi Adam dikirim ke bumi. 

Dok.pri
Dok.pri
Di antara nabi dan rasul itu hanya 25 orang yang disebut di dalam alquran. Secara khusus di dalam Alquran surat Yassin ayat 60 Allah melarang agar manusia tidak menyembah syaithan. Hari ini kita dapat saksikan banyak sekali manusia yang menyembah syaithan. 

Baca juga : Peran Pendidikan Agama Islam dalam Menumbuhkan Akhlak Mulia pada Manusia

Kalaupun tidak menyembah syaithan tetapi berbuat baik kepada syaithan. Seperti apa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun