Bismillah, Alhamdulillah, allahumma shaliala muhammad.
Semua manusia direkam oleh dua malaikat. Kebaikan oleh malaikat roqib, keburukan oleh Athid. Itulah pengajaran oleh agama Islam yang tidak pernah berubah sejak ribuan tahun. Pengajaran ini sudah memperoleh bukti otentik sejak ditemukannya internet.
Sekitar tahun 2016 lalu gambar lalapan di atas diupload di Facebook. Sejak itu gambar itu terlupakan. Tapi Facebook menyimpan gambar itu dengan baik lengkap dengan tanggal dan waktu uploadnyan.
Demikian pulalah dengan pahala dan dosa kita sudah, akan dan sedang direkam oleh malaikat yang bertugas untuk mencatat amal perbuatan manusia.. apakah itu amal baik atau itu buruk. Semua tidak ada yang dirugikan.
Alquran menyatakan di surat zalzalah dua ayat terakhir bahwa semua kebaikan akan dibalas dan semua keburukan akan dibalas. Maka sudah sangat lengkap sistemnya bahwa manusia direkam semua perbuatannya. Direkam untuk diperlihatkan sebagai buku catatan amalan yang baik atau amalan yang buruk.
Selalulah instrospeksi diri
Adanya jejak digital ini bukan untuk dibanggakan atau untuk pamer. Kenapa? Kenapa karena manusia akan ditanya tentang semua yang ada hubungan dengan waktu, semua yang ada hubungan dengan harta, semua yang semua hubungan dengan ilmu, semua yang ada hubungan dengan tahta, anak keturunan dan semuanya.
Semua akan ditanya walaupun sudah direkam. Semua akan diminta pertanggungjawaban walau sudah dicatat. Pendek kata semua menjadi sumber penyesalan.
Tidak heran kenapa Allah memberi manusia pertama itu dengan nama Adam. Karena Adam itu bermakna orang yang menyesal. Jamaknya nadimiin. Orang2 yang menyesal.
Siapa saja orang yang menyesal? Yang paling menyesal adalah orang yang melanggar perintah Allah..Orang yang menyekutukan Allah orang yang zalim kepada orang lain. Pendek kata semua menyesal.
Orang baik juga menyesal. Karena dia tahu balasan Allah itu hebat dan luar biasa. Tetapi kebaikan kita manusia sangat terbatas karena kemalasan, kelalaian dan kekurangyakinan manusia. Berbuat baik alakadarnya memang menyesal. Kadang kita hanya melakukan kebaikan sebagai gugur kewajiban saja.