Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Atasi Banjir Jakarta Perlu "Multi-Approach"

23 Desember 2019   10:21 Diperbarui: 23 Desember 2019   13:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bismillah,  Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.

Jakarta sudah mengalami banjir sejak sebelum ada manusia ada di sini. Kenapa? Karena Jakarta memang dataran banjir "flood plains" sejumlah sungai yang ada di Jakarta. Sungai yang terbesar adalah Ciliwung dan puluhan sungai yang berasal dari daerah sekitar Jakarta.

Lalu apakah para gubernur sudah berbuat banyak untuk mengatasi banjir tersebut? Dari mana saja air yang menyebabkan banjir di DKI itu? Sudah tepatkah pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi banjir selama ini? Adakah pendekatan yang komprehensif untuk atasi banjir di Jakarta?

sumber: Sipdp
sumber: Sipdp
Apa yang Sudah Diperbuat para Gubernur? 

Para gubernur Jakarta sebelum ini sudah berbuat banyak untuk mengatasi banjir yang terjadi pada setiap musim penghujan setiap tahun. Hanya saja para gubernur dan stafnya tidak pernah mengukur dari mana asal banjir.  

Tulisan ini mencoba menggambarkan jawaban sejumlah pertanyaan berikut. 

1) Berapa  volume banjir setiap kali banjir (minimal hasil estimasi)? .

2) Berapa kemampuan tali air yang ada ? 

3) Berapa kekurangan tali air yang mendesak perlu dibangun?

Estimasi volume air perlu dilakukan menggunakan aplikasi. Berikut aplikasi untuk menghitung runoff.

Dok.pri
Dok.pri
Dok.pri
Dok.pri
Petakan kawasan penyumbang banjir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun