Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Saya teringat dengan kuliah perdana saya ketika mengajar di MKM STIK Bina  Husada  Palembang Sumatera Selatan. Mahasiswa saya mayoritas adalah para aparatur sipil negara (ASN). Berikut adalah kuliah pertama yang saya berikan.
Mata kuliah ini berbobot 2 SKS. Kita akan kuliah sebanyak 16 kali. 14 kali tatap muka dan penugasan, 2 kali ujian berupa UTS dan UAS.
Pada kuliah pertama ini kalian para mahasiswa MKM STIK Bina Husada hendaknya memahami bahwa capaian mata kuliah ini adalah menjadikan mahasiswa mampu berubah "mindset " (pola pikir) dari memperoleh uang dari mencari kerja kepada menciptakan kerja.
Selama ini kalian dididik menjadi S1 dalam.berbagai bidang. Kalian juga pernah ditugaskan pada bidang-bidang yang sama ataupun tak sama dengan bidang ilmu yang kalian geluti. Itu wajar dan merupakan realitas dalam hidup dan kehidupan kita.
Ada di antara kita tamatan fakultas kedokteran umum, ada yang kedokteran gigi, ada yang kesehatan masyarakat, gizi, ekonomi manajemen, pertanian, teknik, kebidanan, keperawatan, dan sebagainya.
Hari ini kalian kuliah di magister kesehatan masyarakat STIK Bina Husada Palembang.
Selamat bergabung di sini. Selama kalian kuliah di sini kalian akan dididik, diajar, diberi motivasi dan diarahkan secara gabungan antara pendidikan orang dewasa dan pendidikan anak kecil.
Pendidikan orang dewasa dicirikan adanya kekebasan dalam masuk kuliah atau tidak, mengerjakan tugas atau tidak, mencatat atau tidak. Ciri lain adalah belajar berkelompok, belajar mengajar, belajar berusaha, belajar sambil mengerjakan, belajar sambil memberikan pengalaman dan lain-lain.
Pendidikan ala anak kecil antara lain mesti di dalam kelas, isi daftar hadir, dan jangan ribut dalam kelas, hormat kepada dosen dan sebagainya. Belajar ala anak kecil lainnya adalah mengulangi apa yang dikatakan guru/dosen, menuliskan kembali, membuat pekerjaan rumah, menghafal dan sebagainya.
Adapun ruang lingkup kuliah kewirausahan ini antara lain pemahaman tentang mengapa pentingnya kewirausahaan, mengapa orang jadi kaya raya, bagaimana karakter wirausahawan sukses, bagaimana membangun bisnis, bagaimana mengelola keuangan pribadi, bagaimana berkomunikasi secara efektif, bagaimana memimpin perusahaan yang sukses, bagaimana membuat uang tanpa uang dan sebagainya.
Yang menarik adalah menjadi wirausaha itu tidak mudah tetapi tidak sulit. Tidak mudah jika tidak pernah dimulai. Tidak mudah jika takut gagal. Tidak mudah jika tidak mau belajar. Tidak mudah jika tidak tahu caranya.
Berbisnis itu mudah pakai banget. Mulailah dari yang tanpa modal. Mulailah dari hobi kita. Mulailah dari mengadakan banyak silaturahim. Mulailah dengan doa. Mulailah dari kecil. Mulailah dari menggunakan media sosial.
Lalu bidang-bidang apa saja yang harus kita tekuni untuk lahan bisnis kita.
Langkah pertama agar sukses adalah berdoa. Berdoalah pagi petang, siang dan malam. Minta petunjuk kepada Allah Tuhan pencipta kita tentang semua hal termasuk bisnis apa yang baik kita geluti.
Kembali kepada mengapa dan bagaimana menjadi wirausahawan sukses. Pertama, geluti usaha yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia di sekitar kita.
Manusia disekitar kita perlu makan dan minum, perlu berobat, perlu diuruskan surat menyurat, perlu diberi nasehat, perlu ltransportasi, perlu menginap, perlu jual beli tanah, perlu resepsi pernikahan dan sebagainya.
Setelah berdoa kita perlu banyak silaturahim dengan banyak orang dengan berbagai profesi dan bisnis. Kita pelajari apa saja bisnis yang peluangnya baik untuk kita geluti.
Suatu hal yang harus kita camkan di dalam hati dan fikiran kita adalah untuk menjadi kaya kita tidak bisa dari bekerja saja. Statistik orang kaya di manapun di dunia termasuk di USA apalagi di negara kita mengatakan bahwa dari 99 persen orang kaya, 74 persen karena berwira usaha. Yang kaya dari dapat warisan hanya 1 persen.
Artinya kita tidak mungkin jadi kaya karena dapat warisan.
Suatu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa bisnis yang banyak rezekinya adalah perdagangan.
Kenapa? Karena nabi Muhammad Saw adalah seorang pedagang. Dia pernah bersabda bahwa sembilan dari sepuluh sumber rezeki ada dalam perdagangan.
Maka sejak anda kuliah kewirausahaan ini janganlah anti dengan perdagangan. Berdaganglah. Ajari anak-anak kita untuk berdagang. Tidak hina jadi pedagang. Yang hina itu adalah tidak berusaha.
Demikianlah kuliah kali ini dan sebagai penutup mari kita berdoa agar Allah SWT selalu melindungi diri kita, karir kita, keluarga kita serta menjadikan kita kaya dunia akhirat, bahagia dunia akhirat.
Wassalamu Alaikum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI