Bismillah, Alhamdulillah, Allahummashaliala Muhammad.
Berita mengenai busuknya 20 ribu ton beras di gudang Bulog sungguh menyayat hati saya yang paling dalam. Saya tahu betapa tidak mudahnya menanam padi untuk menghasilkan beras, karena saya anak petani dan saya sekolah di Sekolah pertanian. Saya tahu betapa banyaknya uang untuk membeli beras sebanyak itu, dan itu perlu devisa negara yang tidak sedikit.
Dalam hati bertanya apakah penyebab sampai bisa membusuk puluhan ribu ton? Apa masih banyak lagi yang membusuk dibandingkan yang diberitakan? Apakah kita memang perlu mengimpor beras dalam jumlah yang banyak? Mungkinkah pemerintah mengimpor beras yang sudah busuk? Tidak pernahkah kita surplus beras.
Jago Impor Beras
Apakah kita memang tidak pernah surplus? Ternyata kita sejak tahun 2014 hingga 2017 beras di negara kita selalu berlebih alias surplus. Jumlah surplus kita berada pada angka 16,7 ton pada tahun 2014 dan 20,1 ton pada tahun 2016 serta sedikit menurun menjadi 17,3 juta ton pada tahun 2017.
Pelajaran dan tamparan
Banyak sekali pelajaran berharga dari pengungkapan fakta-fakta tentang rapor kita dalam impor beras, surplus beras, perilaku konsumsi dan busuknya beras puluhan ribu ton di gudang Bulog. Â
Pertama, perilaku kita mengimpor beras walau terjadi surplus beras dalam negeri ini perlu diobati. Pengobatannya tidak bisa ke rumah sakit biasa. Harus dibawa ke rumah sakit jiwa.