Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ikut Nabi, Setiap Salat Menangis

18 November 2019   06:10 Diperbarui: 18 November 2019   07:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah, Alhamdulillah, Allahummashaliala Muhammad.

Umat Islam di dunia saat ini berkisar pada angka 2 milyar orang. Jumlah ini akan bertambah terus pada dasa Warsa ke depan. Setiap tahun jumlah muallaf di inggris sekitar 40 ribu orang, di Perancis 70 ribu dan USA 100 ribu orang. Belum lagi di negara-negara Eropa lainnya. Khabar belakangan bahwa di Inggris 500 gereja ditutup dan 453 masjid dibangun. 

Tulisan ini mencoba memaparkan tentang bagaimana nabi shalat, apa bedanya dengan shalat umat Islam kebanyakan? 

Nabi pernah bersabda: "shalatlah kalian sebagaimana aku shalat". HR Buchori dan Muslim. Dari ini kita mungkin sudah mengkaji bagaimana gerakan dalam shalat, bacaan apa saja pada setiap rekaat shalat dan sebagainya. Demikian juga dengan zikir dan doa sesudah shalat.

Tetapi kita cenderung mengabaikan bagaimana sikap nabi sewaktu mengambil wudhuk, bagaimana nabi ketika mendengar azan dan bagaimana ketika memulai shalat, bagaimana dalam shalat dan bagaimana sesudah shalat.

Sewaktu mengambil wudhuk nabi sangat khusuk. Dia menggunakan air yang sangat sedikit. Beda dengan kita yang boros menggunakan air. Boros dalam  wudhuk ini menyebabkan kita tidak khusuk dalam shalat.

Ketika azan dikumandangkan nabi gemetaran, muka pucat pasi karena takut kepada Allah. Nabi menjawab semua kalimat azan yang dia dengar. Diapun mengatakan "labbaik allahumma labbaik". Aku datang memenuhi panggilanmu.

Beda dengan kita terutama penulis. Kita cenderung mengabaikan azan. Pada hal ini adalah panggilan ilahi. Kita mestinya ingat palsfah hidup nabi Isa as bahwa hidup manusia hanya tiga hari. Hari pertama kemaren, hari kedua besok dan hari ketiga hari ini. 

Maka dengan menyadari itu nabi menganggap hidupnya adalah pada hari terakhir, shalatnya shalat terakhir, pertemuan dengan pasangan, anak, keluarga, teman semuanya terakhir. 

Dengan membisikkan "supli, ini shalat terakhirmu, maka hati dan fikir ini akan sensitif dan bersedih. Pada saat seperti itu kita bisa menangis sewaktu shalat. Kita akan khusuk dalam shalat. 

Jika kita memang cinta nabi kita aka ikut semua cara hidup dan jalan hidup serta dikit beliau. Itu berarti bahwa ikut nabi,  dalam shalat kita mesti selalu menangis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun