Bismillah, Alhamdulillah, Allahummashaliala Muhammad.
Umat Islam di dunia saat ini berkisar pada angka 2 milyar orang. Jumlah ini akan bertambah terus pada dasa Warsa ke depan. Setiap tahun jumlah muallaf di inggris sekitar 40 ribu orang, di Perancis 70 ribu dan USA 100 ribu orang. Belum lagi di negara-negara Eropa lainnya. Khabar belakangan bahwa di Inggris 500 gereja ditutup dan 453 masjid dibangun.Â
Tulisan ini mencoba memaparkan tentang bagaimana nabi shalat, apa bedanya dengan shalat umat Islam kebanyakan?Â
Nabi pernah bersabda: "shalatlah kalian sebagaimana aku shalat". HR Buchori dan Muslim. Dari ini kita mungkin sudah mengkaji bagaimana gerakan dalam shalat, bacaan apa saja pada setiap rekaat shalat dan sebagainya. Demikian juga dengan zikir dan doa sesudah shalat.
Tetapi kita cenderung mengabaikan bagaimana sikap nabi sewaktu mengambil wudhuk, bagaimana nabi ketika mendengar azan dan bagaimana ketika memulai shalat, bagaimana dalam shalat dan bagaimana sesudah shalat.
Sewaktu mengambil wudhuk nabi sangat khusuk. Dia menggunakan air yang sangat sedikit. Beda dengan kita yang boros menggunakan air. Boros dalam  wudhuk ini menyebabkan kita tidak khusuk dalam shalat.
Ketika azan dikumandangkan nabi gemetaran, muka pucat pasi karena takut kepada Allah. Nabi menjawab semua kalimat azan yang dia dengar. Diapun mengatakan "labbaik allahumma labbaik". Aku datang memenuhi panggilanmu.
Beda dengan kita terutama penulis. Kita cenderung mengabaikan azan. Pada hal ini adalah panggilan ilahi. Kita mestinya ingat palsfah hidup nabi Isa as bahwa hidup manusia hanya tiga hari. Hari pertama kemaren, hari kedua besok dan hari ketiga hari ini.Â
Maka dengan menyadari itu nabi menganggap hidupnya adalah pada hari terakhir, shalatnya shalat terakhir, pertemuan dengan pasangan, anak, keluarga, teman semuanya terakhir.Â
Dengan membisikkan "supli, ini shalat terakhirmu, maka hati dan fikir ini akan sensitif dan bersedih. Pada saat seperti itu kita bisa menangis sewaktu shalat. Kita akan khusuk dalam shalat.Â
Jika kita memang cinta nabi kita aka ikut semua cara hidup dan jalan hidup serta dikit beliau. Itu berarti bahwa ikut nabi, dalam shalat kita mesti selalu menangis.Â