Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Salahkah Jika Prabowo Jadi Menhan?

23 Oktober 2019   07:43 Diperbarui: 23 Oktober 2019   08:09 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan itu membahas berbagai gagasan untuk kemajuan bangsa seperti pemindahan ibu kota, isu-isu ekonomi hingga pertahanan negara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Prabowo jadi "star of the stars" dari kabinet jilid 2 presiden Jokowi. Beberapa hari yang lalu Jokowi memanggil sejumlah calon menteri ke istana Merdeka. Ada satu calon menteri yang menarik perhatian publik. Siapakah dia? Dia adalah Prabowo Subianto, mantan Pangkostrad, mantan wapres Megawati dan dua kali mantan capres 

Pertanyaan sentral tulisan ini adalah salahkah jika Prabowo jadi Menhan Jokowi? Jawabnya ada dua. Tidak tepat dan  tepat.

Mari kita kupas jawaban pertama terlebih dahulu yakni Prabowo tidak tepat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi. Mengapa? Karena selama kampanye Prabowo selalu menyuarakan bahwa dia oposisi terhadap kebijakan pemerintah.

Pemerintah di mata Prabowo banyak membuat kesalahan. Pemerintah salah dalam kebijakan pembangunan antara lain dalam pembangunan infrastruktur. Sejarah gamblang Prabowo dan anggota juru kampanyenya mengkritisi kelemahan dalam pembangunan infrastruktur. 

Dikatakan bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur banyak yang asal-asalan dan rakyat banyak yang belum tuntas ganti ruginya.

Dalam bidang pangan, kubu Prabowo mengkritisi adanya impor pangan yang liar. Sebagai konsekuensinya adalah harga pangan yang dihasilkan petani anjlok. Di antara pangan yang terganggu harganya adalah garam, jagung dan beras.

Selama kampanye juga kubu Prabowo banyak mengkritisi tentang lemahnya sistem pertahanan keamanan. Dalam debat capres bidang pertahanan Prabowo memberikan kriitik tajam tentang lemahnya peralatan persenjataan TNI. Menurut Prabowo, presiden memperoleh informasi yang salah ketika menganggap bahwa kondisi dinamis keamanan dan pertahanan kita baik-baik saja. 

Tidak tepat karena Prabowo semestinya jadi presiden bukan jadi menteri pertahanan. Karena kompleksitas permasalahan yang mesti diatasi banyak sekali. Sayang Prabowo kalah dalam pilpres.

Berikut kupasan tentang ketepatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Ada sejumlah alasan mengapa Prabowo tepat sebagai Menteri Pertahanan RI dalam kabinet Jokowi.

Pertama, pemilih Prabowo mempunyai potensi untuk mengganggu jalannya roda pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan karena mereka tidak semuanya mengakui kemenangan Jokowi. 

Karena dalam realita memang Prabowo memang di 28 provinsi dan Jokowi hanya menang di 8 provinsi. Semoga dengan dilantiknya Prabowo sebagai menhan para pendukungnya akan "calm down". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun