Adakah manusia yang selalu sehat pada zaman ini? Jawabnya sangat langka, barangkali tidak ada. Dalam sejarah orang yang tidak pernah sakit itu adalah Fir'aun. Dia berkauasa lebih dari 350 tahun di bumi Mesir dan wilayah kekuasaannya lebih dari setengah wilayah di bumi. Berikut serba serbi prilaku kesehatan masyarakat dan sumbangannya terhadap kesehatan.
Penggiat dan praktisi kesehatan pasti tahu tentang teori Blum. Blum menggambarkan bahwa fakto-faktor determinan utama yang mempengaruhi derajat atau status kesehatan masyarakat. Sebagai determinan pertama adalah keturunan atau genetika, kedua promosi kesehatan, ketiga lingkungan dan keempat prilaku.
Menteri kesehatan RI pada laman web Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa sumbangan prilaku masyarakat terhadap kesehatan adalah 60 persen. Ini berarti bahwa masyarakat Indonesia memberikan sumbangan yang sangat besar kepada kesehatan mereka ditentukan sendiri oleh mereka. Mereka ingin sehat atau ingin sakitkah? Pilihan di tangan mereka.
Berapa sumbangan faktor promosi kesehatan, keturunan dan faktor lingkungan? Masih cukup besar yakni sekitar 39 persen. Satu faktor yang jarang terfikirkan oleh kita adalah faktor doa.Â
Doa agar kita selalu disehatkan oleh tuhan kita, Allah SWT diyakini memberikan sumbangan yang terbesar walau persentasenya sering kita sisakan hanya 1 persen saja. Mengapa? Karena manusia sehat atau Sakit adalah hadiah dari Allah.
Kembali kepada berapa besar sumbangan prilaku terhadap kesehatan masyarakat? Mari kita kelompokkan kepada dua kelompok prilaku yakni kelompok prilaku positif dan kelompok prilaku negatif.
Kelompok prilaku positif.
Manusia mempunyai prilaku yang dapat menyumbang kepada status kesehatan mereka.
Pertama, menjaga hati. Manusia hendaknya selalu menjaga kesehatan hati mereka supaya badan mereka juga sehat. Selalu berfikir positif, berprasangka baik, memaafkan, tidak dendam, berdoa dan lain-lain.
Kedua, makan jangan terlalu kenyang, jangan terlalu lapar.
Ketiga, makan makanan yang halal dan sehat.