Bismillah,
Ketika Allah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik di dalam alquran surat Alqasas ayat 77. Maka kita perlu mencermati bahwa di dalam ayat itu ternyata berbuat baik itu mesti kita dasari dengan kebaikan yang Allah sudah lakukan kepada kita. Karena itu tulisan ini mencoba mengupas bagaimana perbuatan baik yang allah inginkan kepada kita.
Allah sungguh terlalu baik
Setiap kita memperoleh kebaikan dari Allah yang sangat banyak. Sejak kita di dalam kandungan ibu kita, lalu kita dilahirkan, dibesarkan, menjadi dewasa dan seterusnya kita selalu memperoleh kebaikan dari Allah swt. Kita dijaga dari sakit, kita diberi rezeki, kita diberi ilmu, diberi teman, diberi nafas, dihindarkan dari bala bencana dan diberi berbagai macam kesenangan dsb. Itu semua adalah kebaikan dari Allah swt.
Tidak ada yang sebaik Allah swt. Orangtua kita mampu menjaga kita karena Allah menguatkan mereka untuk membantu kita. Demikian pula guru kita, tetangga kita dan siapa saja yanh berbyat baik kepada kita, itu karena diilhamkan oleh Allah swt. Karena semua kebaikan yang kita terima itu pada hakekatnya adalah berasal dari Allah.
Ukuran kebaikanÂ
Jika kita malas berbuat baik kepadaAllah, kepada sesama dan kepada makhluk Allah maka berfikirlah dengan disertai hati yang jernih. Kemana saja kita pergi, dengan siapapun kita berteman, dalam kondisi apapun kita, itu semua adalah kebaikan dari Allah. Pagi pagi kita memperoleh udara yang sehat dan segar. Kita dibangunkan oleh Allah. Kita menemukan keluarga kita sehat dan damai. Itu semua adalah kiriman Allah.Â
Kita tidak mungkin bisa melakukan apa saja pekerjaan jika kita tidak memperoleh kebaikan dari Allah. Itulah makna "lakhaula walaquwata illa billah". Demikian juga denga  makna kalimat "lailaha ilallah". Hanya Allah yang Maha kuasa. Makhluk tak ada kuasa. Selain Allah tidakpunya nilai. Jika kita ingin apa saja selain Allah ada nilai maka kita perlu menggandengkan  kata bismillah sebelum atau sesudah sesuatu. Dengan begitu baru ada nilai.
Perbuatan baik itu takkan pernah berlebih
Jika suatu saat kita diberi peluang untuk menjadi manajer perbuatan baik maka renungkanlah bahwa kebaikan yang kita buat sangat tidak seimbang dengan kebaikan Allah pada kita. Mestinya kita malu pada Allah. Dalam hal harta kita pelit untuk berbagi jika dibandingkan dengan kebaikan Allah pada kita. Sangat sering kita dapat rezeki Allah pada hal kita tidak berbuat apa apa.