Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beruntung di Dunia Tak Seberapa Dibanding Keberuntungan di Akhirat

27 Agustus 2021   06:57 Diperbarui: 27 Agustus 2021   07:30 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua kita ingin jadi orang yang beruntung. Itu di dunia. Mereka yang beruntung di dunia sudah enak sekali. Tetapi keberuntungan itu tak seberapa dibandingkan dengan keberuntungan akhirat. Mengapa? Karena keberuntungan di akhirat akan berlangsung selama-lamanya. Di dunia paling lama 100 tahun. Di akhirat 1 hari sama dengab 50 ribu tahun dunia. Tulisan ini mengajak untuk menjadi orang yang beruntung di dunia akhirat.

Keberuntungan Dunia

Di dunia ini sungguh tidak adil. Kenapa? Karena di dunia ini yang dilihat orang adalah harta, keturunan, tahta, pasangan, ketampanan, kecantikan, ilmu dan teknologi dsb. Pada hal tidak semua orang ditaqdirkan Allah sama jalan hidup, tidak sama status sosial, tidak sama nasib dsb. 

Di dunia ini ada orang Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika serta kutub utara dan selatan. Semua ras tidak sama. Budayanya beda, makanannya beda, ketampanannya beda dan bahkan pola fikirnya beda. Perbedaan ini me yebabkan bedanya keberuntungan dalam pandangan manusia. Pada hal Allah tidak melihat rupa dan harta melainkan hati dan amal manusia. Tetap saja pesan itu tidak sampai.

Keberuntungan Akhirat

Keberuntungan di akhirat itu jauh dibandingkan dengan keberuntungan dunia yang semu. Orang yang beruntung di dunia belum tentu beruntung di akhirat. Tetapi orang yang beruntung di akhirat memang beruntung yang hakiki, keberuntungan yang sebenar-benarnya.

Pada saat dibangkitkannya manusia dari alam.kubur manusia digiring menuju padang luas yang panas. Itulah padang mahsyar. Matahari sangat dekat. Dikatakan jarak matahari dengan bumi hanya 1,6 kilometer. Pada saat itu manusia swmua beringat yang sangat banyak. Swmua orang mandi keringatnya sendiri. Kedalaman keringat itu berbeda satu sama lain. Ada yang sangat dalam, ada yang sedang ada yang dangkal saja. Bahkan ada yang tidak berkeringat sama sekali. Kelompok inilah yang paling beruntung. Siapa mereka itu?

Pertama, orang yang senang bersedekah.

Bersedekah adalah hal yang diwajibkan dalam agama. Termasuk sedekah adalah zakat dan infaq.  Sedekah akan baik akibatnya baik selama di dunia apalagi di akhirat nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun