Bismillah,
Pada sabtu 12 Juni 2021 saya memenuhi undangan sebagai pembicara dalam seminar online yang diadakan oleh "Perhimpunan ahli low land management". Peserta berasal dari para doaen, para praktisi dan para mantan birokrat di Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Tema Seminar Nasional itu adalah " Adaptasi terhadap Lingkungan Rawa dalam menghadapi derasnya Laju Pembangunan perkotaaan". Â Seorang pembicara lain adalah pak Ermawan dari Kalimantan Selatan.
Apa itu Rawa?
Semua peserta tentu tahu betul apa itu rawa? Bagaimana kondisi lingkungan rawa? Rawa adalah daerah dataran yang berada di sekutar sungai atau dwkat dengan laut yang mengalami genangan sebagian waktu dalam setahun atau sepanjang tahun. Akibat genangan yang sering terjadi itu maka sifat tanah berubah menjadi berwarna pucat hingga hitam.Â
Warna pucat dan hitam tanah rawa karena mengalami proses gleisasi dan atau humifikasi atau bisa juga proses lainnya. Pendek kata akibat mengalami genangan itu tanah, berubah, vegetasi dominan berubah.
Di mana banyak rawa?
Rawa banyak dijumpai di negara yang mempunyai topografi datar dan cekungan yang berada di dekat laut, sungai dan atau danau. Negara-negara yang banyak dijumpai rawa biasanya mempunyai curah hujan tinggi dan mengalami pasang dan surutny air laut. Pasangnya air laut mempengaruhi genangan air di wilayah sekitar garis pantai. Sangat sering hamparan wilayah rawa ini ratusan kilometer menjorok ke darat dari laut atau puluh kilometer dari sungai.
Fungsi rawa
Apa saja fungsi rawa? Rawa adalah daerah yang mendapat genangan air dari meluapnya air laut, sungai atau danau. Karena terjadi genangan yang sangat sering ini maka semakin memperjelas bahwa tujuan tuhan menciptakan rawa adalah untuk menyimpan air dalam waktu tertentu.
Banyak dan seringnya air menggenangi suatu wilayah jadilah wilayah itu sebagai daerah yang subur untuk tanaman pangan sperti padi, kelapa, ternak besar, tambak ikan, tambak udang dan senagainya.
Persoalan yang sering timbul