Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagi Penyuluh Yanris, Terlambat Bukan Berarti Tertinggal

11 Juni 2021   06:38 Diperbarui: 11 Juni 2021   06:45 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

 Disaat lulusan SPP-SPMA berburu melamar pekerjaan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan, tamatan yang satu ini memilih memasukan lamaran pekerjaan ke Dinas Perkebunan.

Sosok yang langkah itu adalah Yanris, putra asli kelahiran Padang Guci Kecamatan Kaur Utara Kaur  56 tahun yang lalu.

      Di terima di dinas perkebunan  Propinsi Bengkulu tahun 1985,  Yanris di tugasi sebagai Petugas Lapangan Perkebunan Terpadu (PLPT)  di kecamatan Seluma (kini Kabupaten Seluma).
Berbekal dengan ilmu yang didapat dari almamaternya  SPMA Kepahyang Bengkulu, menjadikan Yanris muda percaya diri untuk menuntaskan tugas dan pekerjaan yang di berikan kepadanya, untuk mengajak, membimbing petani bagaimana teknik betkebun yang baik dan menguntungkan terutama tanaman perkebunan untuk komoditi ekspor seperti karet, kopi, kelapa, lada, cengkih dll.

Dengan ketekunan dan disiplin tinggi sudah banyak petani pekebun yang di bimbing Yanris berhasil merubah pola usahataninya dan menjadi jutawan.

      Para petani pekebun bimbingan berhasil, lalu bagaimana nasip sang pembimbing,  Yanris...?
Ternyata yang dialami tidaklah linier seperti deret hitung. PNS  yang sudah lama di dambahkan baru direngkuh tahun 2000 setelah mengabdi tanpa Nip selama 15 tahun.

      Mengalami nasip seperti yang tidak dialami teman-teman seperjuangan lainnya, sempat membuat Yanris imgin berubah haluan dengan cara usaha mandiri berkebun.
Ketika sedang asik kerja keras membanting tulang untuk mengalahkan semak belukar selama lebih kurang 2 bulan membuat bakal kebun datanglah utusan Tuhan berupa malaikat dengan wujud Winardi Panggarbesi Kadistan Bengkulu Selatan kala itu agar secepatnya mengurusi persyaratan untuk pengangkatan menjadi CPNS.

Mengantongi nip membuat suami dari seorang guru SD dan Ayah dari dua putri yang sudah dewasa dan juga sudah begelar sarjana ini bangkit kembali yang seolah-olah ingin mengejar ketertinggalan kepegawaianya.

Dari Program Diploma tiga di ikutinya sampai menyelesaikan pendidikan sarjanapun dilakoninya.
Laksana meteor sesuai dan tepat pada waktunya. Akhirnya senjang perbedaan dengan teman-teman terdahulu tidak terlalu lebar mengangah.

      Pada tahun 2014   Yanris yang sedikit berteperamen ini di kukuhkan sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Seluma tepatnya BPP. Sukaraja.
BPP. merupakan garda terdepan bagi aparat penyuluh pertanian dalam berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha pembangunan pertanian.
Dua tahun di tangan Yanris BPP. Sukaraja mengalami kemajuan yang pesat tidak hanya dari aspek SDM saja yang rerata mumpuni tapi penataan kantor dan lahan percontohan juga tertata dengan baik dan rapi.
Melihat kondisi ini, penulis yang waktu itu menjabat kepala bidang penyuluhan BP4K Seluma dengan persetujuan Kepala Badan mengajukan BPP. Sukaraja untuk berkompetisi mengikuti penilaian BPP. terbaik ditingkat propinsi Bengkulu.

Berdasarkan hasil penilaian baik dari Tim propinsi maupun Tim penilai dari Kementerian Pertanian dinyatakan BPP. Sukaraja menjadi pemenangnya.
Dengan predikat terbaik tingkat propinsi menjadikan Yanris dapat bertemu dengan 36 orang Koorluh BPP.  terbaik se-Indonesia di Jakarta dalam rangka di undang mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus di Istana Negara Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun