Bismillah,
Sangat sering, engkau dan aku mengalami penyakit bernama LUPA. Terutama aku. Aku sering lupa bahwa aku berasal dari tanah dan aku akan kembali ke dalam tanah. Aku dari lemah akan kembali menjadi lemah. Tapi aku juga lupa aku berasal dari Allah maka pasti akan kembi kepada Allah. Tulisan ini mencoba mengingatkan siapa engkau, aku dan kita.
Engkau, Aku dan  Kita
Engkau jadi anak seorang bangsawan, kasta bahramana atau kau sama dengan aku, anak orang biasa. Tapi kita mungkin sama bahwa kita bangga pada ayah dan ibu kita, saudara kita, keturunan kita. Engkau bisa jadi suka makan sayur, seperti saya juga suka lalapan yakni daun-daun muda kecuali daun pintu.
Engkau bisa jadi berpendidikan tinggi, berharta banyak atau berpangkat tinggi, kaya dan berkuasa. Tetapi kita akan sama endingnya yakni akan jadi orang biasa. Orang berpendidikan tinggi akan mempunyai ilmu tetapi ketika umur bertambah atau sudah menjadi tua akan mulai lupa. Demikian juga jika kita adalah orang kaya maka akan berangsur habis karena dibelanjakan, dijual atau lapuk dimakan waktu.
Bisa saja kau berkuasa tetapi kuasa hanya sementara karena dengan waktu kau juga akan menjadi tanpa kuasa.
Jujurlah
Kau, aku dan kita mesti jujur bahwa kita perlu Allah Yang Maha kuasa, Maha kuat dan maha hebat. Â Karena itu kau, aku dan kita perlu mendirikan solat lima waktu, solat taubat, solat hajat, solat sunat. Itulah bekal kita. Mengapa? Karena solat adalah kepala amal. Kalau solat bagus nilainya maka semua amalan akan punya makna. Tetapi jika solat gagal maka semua amalan agan tak ada makna dan hitungannya.
Jujurlah pada semua bahwa kau, aku dan kita akan menyesal apapun kondisi dan keadaan kita. Mengapa menyesal? Karena itu adalah fitrah manusia. Manusia diturunkan dari manusia pertama yakni moyang manusia, Adam. Adam bermakna menyesal. Maka lihatlah engkau, aku dan kita selalu menyesal. Jadi orang baik dan taat saja menyesal apalagi jadi orang jahat, keparat, terlaknat serta orang jahat. Tentu orang jahat akan jauh lebih menyesal dari orang baik.
 Engkau, aku dan kita tak mungkin masuk surga karena amalan kita. Mengapa? Iya, karena amalan kita sangat sedikit jika dibandingkan  dengan nikmat tuhan yang sudah diberikan selama hidup kita. Kita bisa bernafas sepanjang hidup kita itu adalah luar biasa. Jika kita diminta membayar terhadap oksigen yang diberikan selama 24 jam, semunggu, sebulan, selama hidup kita. Kita tak sanggup membayar karena mahal sekali. Selama hidup, kita diberi oksigen secara gratis. Kita masuk surga karena rahmat Allah. zkita beramal mengharap rahmat Allah.
Jaga amal dan jaga hati