Bismillah,
Pernahkah kalian menjalani pendidikan formal? Tentu saja pernah. Kita dididik di TK, SD, SMP, SMA, SMK atau bahkan ada yang sampai ke perguruan tinggi. Ternyata hasilnya nyata. Apa itu? Â Terjadi perubahan kemampuan, pengetahuan, percaya diri, sikap, pengetahuan dll. Bagaimana dengan pendidikan oleh Allah swt selama bulan ramadhan? Tulisan ini mencoba memaparkan tentang usaha menggapai manusia taqwa melalui ramadhan.
Manusia Taqwa
Manusia taqwa itu digambarkan oleh Alquran adalah orang yang percaya kepada yang ghaib, memberikan sebagian rezeki yang diberikan Allah  kepadanya, mendirikan shalat, meyakini apa-apa yang ditutunkan kepada nabi Muhammad dan meyakini apa-apa yang diturunkan kepada nabi sebelum Muhammad saw.  Orang taqwa juga adalah mereka yang meyakini adanya hari kiamat. Mereka itu selalu berada di atas petunjuk tuhan dan mereka itulah adalah orang-orang yang menang, orang yang beruntung.
Dalam bagian lain alquran menjelaskan bahwa orang yang bertaqwa itu adalah orang yang menafkahkan harta mereka dalam keadaan lapang atau sempit, bisa menahan marah, memaafkan manusia lain yang bersalah padanya.Â
Yang menarik adalah kenyataan bahwa derajat taqwa itu bisa dicapai dengan berbagai ketaatan kepada Allah dan rasulNya. Salah satu jalur menuju tingkatan taqwa adalah melalui puasa dalam arti luas terutama puasa ramadhan dan puasa sunat lainnya.
Puasa yang benar
Hanya puasa yang benar saja yang bisa menjadikan pengamalnya menjadi orang yang taqwa. Seperti apa puasa yang benar? Puasa yang dianggap benar itu adalah seperti dicontohkan oleh para nabi dan rasul, para sahabat nabi dan puasa orang-orang yang soleh.
Puasa sebagai mana dilakukan oleh nabi dan rasuo adalah puasa yang ikhlas karena Allah. Puasa seperti itu mesti diawali dengan niat, makan sahur, lalu menahan hawa nafsu dari makan minum, memahan syahwat, menahan berkata buruk, menahan mata dari melihat yang buruk, yang haram, menahan telinga dari mendengar yang tidak baik, menahan dari berkata kotor dan pekerjaan sia-sia.
Makan sahur dan berbuka puasa harus dari bahan makanan yang halal. Hindarkan memakan makanan yang dibeli dengan uang yang haram, bahkan subhat. Hindarkan pula makanan yang haram atau subhat dari bahannya. Hindarkan juga makanan yang sudah basi, mengandung racun dan bahan yang tidak halal.
Selama berpuasa tetap diminta untuk menjalanka  perintah Allah yang lain yakni shalat 5 waktu, mulai dari shalat subuh, shalat zuhur, shalat magrib, dan shalat isyak. Shalat dhuha pada pagi hari mestinya dibiasakan bahkan dijadikan amalan harian hingga keluar bulan ramadhan. Solat sunat rawatib mengiringi shalat wajib mesti dijadikan amalan rutin. Apalagi selama berpuasa ramadhan pahalanya dilipatgandakan seumpama shalat wajib. Solat wajib saja pahalanya selama bulan  ramadhan dilipatgandakan sebanyak 70 kali lipat.