Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Anak Desa Lubuk Langkap Jadi Dosen di Kota

31 Maret 2023   18:47 Diperbarui: 31 Maret 2023   18:54 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, untuk bisa melanjutkan pendidikan di kota, Ahmad harus menghadapi tantangan yang lebih besar. Ia tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya sekolah di kota, dan jarak antara desanya dengan kota sangat jauh.

Meskipun demikian, Ahmad tidak putus asa. Ia meminta bantuan kepada orang tua dan warga desa untuk membantunya membiayai pendidikan di kota. Dalam waktu yang singkat, Ahmad berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk membayar biaya sekolah dan biaya hidupnya di kota.

Setelah persiapan yang matang, Ahmad berangkat ke kota dengan hati yang penuh semangat dan tekad yang bulat. Ia memilih sekolah yang terbaik dan bergabung dengan komunitas pengajian yang terkenal di kota tersebut.

Di sana, Ahmad bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai daerah, dan mereka semua memiliki minat yang sama dalam belajar dan mengaji. Ahmad belajar dengan tekun dan gigih, dan ia tidak pernah melepaskan semangatnya untuk terus belajar.

Tidak lama kemudian, Ahmad terkenal di kota karena prestasinya yang gemilang dalam bidang pengajian. Ia sering diundang untuk memberikan ceramah di masjid-masjid dan pesantren-pesantren di sekitar kota.

Kisah Ahmad menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi anak-anak muda di desanya yang bercita-cita untuk menggapai mimpi mereka. Ahmad membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak kenal lelah, kita bisa meraih sukses dan mencapai impian kita, meskipun di awalnya tantangan yang kita hadapi terlihat besar dan sulit.

Kuliah di Fakultas Pertanian

Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas, Ahmad memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Ia memilih untuk kuliah di Fakultas Pertanian, karena ia ingin mempelajari lebih dalam tentang pertanian dan cara meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.

Kuliah di Fakultas Pertanian ternyata sangat menarik bagi Ahmad. Ia belajar tentang berbagai teknik pertanian, mulai dari teknik bercocok tanam, pengendalian hama dan penyakit, hingga teknologi pengolahan hasil pertanian.

Meskipun awalnya Ahmad merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus yang baru, ia tidak menyerah. Ia bergabung dengan berbagai organisasi kampus dan aktif mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik.

Di kampus, Ahmad juga bertemu dengan teman-teman yang bersemangat dan memiliki minat yang sama dalam bidang pertanian. Mereka sering berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga Ahmad semakin banyak belajar dan mengembangkan pemahamannya tentang pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun