Bismillah,
Membuat Pupuk Cair Organik
Setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang penulis ajar dihimbau untuk melakukan pembuatan pupuk kompos, pupuk cair. Ini penulis lakukan agar dari awal mereka bisa mengabdi kepada orang tua mereka yang kebanyakan petani. Mengabdi? Iya, mengabdi kepada orangtua. Hari ini pupuk mahal.Â
Kebetulan pada hari jumaat 19 Mei 2023 kami di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah akan menyelenggarakan musyawarah Forum Pimpinan Ilmu Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FPIP PTM) di kampus UM-Palembang.Secara paralel akan diDakan seminar internasional yang menganngkat tema: "People Empowerment toward Food Souvereghnty through the Implementation of Low External Input Sustainable Agrivulture (LEISA)".
Termotivasi oleh tema seminar itu maka kami selalu menggalakkan para mahasiswa yang merupakan perwakilan petani untuk diberdayakan membuat pupuk sendiri dari bahan yang ada di lahan mereka sendiri. Minimal ada di kampung meeeka sendiri.
Membuat pupuk organik cair
Untuk membuat pupuk organik cair, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Sisa-sisa sayuran atau buah-buahan
Air bersih
Wadah yang kedap udara
Gula merah atau molase (opsional)
Langkah-langkah:
Siapkan sisa-sisa sayuran atau buah-buahan yang masih segar, seperti kulit pisang, daun kangkung, kulit jeruk, atau sisa-sisa sayuran yang sudah tidak layak konsumsi.
Potong-potong bahan tersebut menjadi ukuran kecil agar lebih mudah diolah.
Masukkan bahan ke dalam wadah yang sudah disiapkan. Pastikan wadah tersebut bersih dan kedap udara untuk mencegah bau yang tidak sedap.
Tambahkan air bersih secukupnya untuk menutupi semua bahan. Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit air agar proses fermentasi bisa berjalan dengan baik.
Jika ingin mempercepat proses fermentasi, tambahkan gula merah atau molase secukupnya ke dalam campuran.
Tutup rapat wadah dan biarkan selama 3-4 minggu pada suhu ruangan. Pada minggu-minggu awal, sebaiknya wadah dibuka setiap hari selama beberapa menit untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi.
Setelah 3-4 minggu, saring campuran menggunakan kain atau saringan untuk memisahkan cairan dari bahan padat yang belum terurai.
Cairan yang dihasilkan merupakan pupuk organik cair yang bisa langsung digunakan untuk menyiram tanaman atau disimpan dalam botol tertutup rapat dan ditaruh di tempat yang sejuk dan gelap.
Pupuk organik cair yang dihasilkan dapat memberikan nutrisi yang lebih seimbang bagi tanaman Anda dan tidak merusak lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia sintetis. Namun, sebaiknya pupuk organik cair ini digunakan dalam waktu dekat setelah dibuat, karena kandungan nutrisinya dapat berkurang seiring waktu.