Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kau Beritahu Ya Allah Betapa Kecil HambaMu Ini

17 Februari 2023   16:08 Diperbarui: 18 Februari 2023   05:07 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Penulis diberi kesempatan oleh Allah pagi ini bersama keluarga untuk melihat dan menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah, penciptaku dan kita semua. Pencipta langit dan bumi. Kami dibawa ke laut melalui pantai menuju pulau-pulau dengan perahu kayu bermesin diesel yang berisik.

Gunung, lautan dan langit

Ketika perahu panjang 15 m lebar 2,5 m dan dalam 2 m ini menengah ke laut maka makin jelas dan nyata betapa kecil diri ini. Seakan membisikkan kepada penulis: "Supli siapa dirimu?". Penulis meneteskan air mata betapa dia hanya sebuah butir debu berada di atas air di samudera Hindia, di bawah kaki bukit barisan, di sebelah pulau-pulau dan di bawah kolong langit.

Jika Allah berkehendak tidak ada yang bisa menghalangi kehendak Allah. Sambil air mata terus menetes betapa hamba ini sering atau sempat menyombongkan diri melalui sifat malas beribadah, malas berdakwah, malas berbuat baik, malas berzikir, malas menolong lain, malas beristighfar dan malas lainnya.

Banyak rezeki dari Allah

Dari laut Allah selalu memelihara dan mengirim makanan dan perhiasan untuk penulis dan keluarga juga kepada para pembaca semuanya. Ikan laut, ikan teri, mutiara, udang, ikan asin, ombak, awan hujan, pemandangan yang indah, angin dll.

Dari gunung Allah kirim banyak rezeki untuk penulis, keluarga dan para pembaca semua berbagai jenis buah, sayur, air tawar, batu, pasir, tanah subur, batu akik, teh, kina, herbal, kayu, dll.

Dari langit Allah kirim keberkahan berupa hujan yang menumbuhkan berbagai tumbuhan, buah, sayur, herbal, hidayah, keberkahan dll.

Siapa diri ini?

Sementara kapal terus bergerak menuju destinasi yang dituju, mata terus meneteskan air mata, hidung meler sambil menuliskan perasaan haru, syukur, zikir, fikir akhirat, sabar dan tawakal padaNya. Sementara nakhoda perahu tidur di belakang kami ada wakil nakhoda di depan yang tegar melihat arah perahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun