Bismillah,
Tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Tetapi anak sulung kami waktu merantau di Bedford England UK mempunyai kebiasaan yang tidak biasa. Apa itu? Setiap sabtu kami pergi ke toko Argos di Bedford Sentral Market untuk belanja makanan dan barang keperluan bulanan. Toko Argos tempat kami pergi itu tidak mendisplay barang yang dijual melainkan memberi buku display barang yang diberikan kepada pengunjung untuk dibaca dan jika ada barang di dalam buku boleh memesan. Manajemen toko Argos memberi kesempatan untuk mengembalikan barang yang dipesan dalam masa percobaan dalam waktu 14 hari.Â
Buku dikoyak
Anak sulung kami yang berumur 3 tahun terlatih untuk membuka buku yang dibawa pulang dan juga mengoyak-mengoyaknya semau dia. Kata kita ayah ibunya jangan dikoyak. Tetap saja dia lakukan. Jika ditegur dia akan menangis. Rupanya "ketrampilan" mengoyak buku diaplay toko Argos ini menjadi "bekal" anak itu ketika kelak ia dewasa. Pada waktu setelah tamat SMA anak itu tertarik atau berminat untuk melanjutkan studi kr Fakultas Kedokteran UNSRI jutusan kedokteran gigi. Di sinilah bakat mengoyak kertas waktu di Inggeris itu disalurkannya menjadi dokter gigi.
Sejak tamat sebagai dokter gigi anak itu trampil mencabut gigi, menambal gigi, membuat gigi palsu, dan lain-lain. Â Anak ini juga punya ketrampilan untuk mengayomi adik-adiknya sejak kecil dan ini menjadi landasanya menjadi pemimpin kinik perawatan gigi yang dia dan suaminya beri nama "Orange Dental Care" yang beralamat di Silaberanti Plaju dan ruko OPI Mall Jaka Baring.
Jayalah kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H