Bismillah,
Tak terbayangkan sebelumnya bahwa pak Taswin Munir bakal jadi Kepala Dinas Perkebunan provimsi Bengkulu. Penulis pernah berada di lokasi yang sama yakni di UPP PKKR Tais Suma Bengkulu. Â Kala itu Taswin adalah sebagai kepala UPP PKKR Tais. Penulis adalah yunior beliau yang baru ditugaskan di UPP PKKR tersebut. Tulisan ini mengungkapkan cerita lama waktu berada di UPP PKKR tersebut dan sekelumit tentang karir pak Taswin.
Perkebunan karet
Perkebunan karet di Tais Bengkulu Selataj itu adalah proyek bantuan bank dunia untuk membantu pembiayaan pembukaan lahan dan pembeliharaan karet pada lahan petani. Pemberian dana dilakukan sesuai dengan perkembangan fisik di lapangan. Penulis disertai penyuluh melakukan survei ke lapangan untuk mengecek realisasi kebun di lapangan dan membandingkannya dengan laporan keuangan di kantor.
Pak Taswin di samping mengecek pekerjaan di lapangan juga banyak bertugas menghadiri kegiatan di provinsi. Beliau juga akan dimutasikan ke tempat lain dalam.lingkungan wilayah tugas di provinsi Bengkulu.
Perjalanan karir pak Taswin
Setelah selesai bertugas sebagai kepala UPP PKKR di Tais Bwngkulu Selatan, Taswin dimutasikan ke banyak tempat antara lain menjadi Staf pebyuluh du Dinas perkebunan kabupaten VengkulunUtara lalu ke Padang Ulak Tanding Rejang Lebong. Selanjutnya Taswin ditarik ke kantor Dinas Perkebunan provinsi Bengkulu.
Swlanjutnya Taswin diserahi amanat sebagai kepala Seksi di Dinas Peekebunan provinai Bengkulu, lalu menjadi kepala bidang. Pada masa pak Agusrin sebagai gubernur beliau dipercaya menjabat sebagai kepala dinas Perkebuhan provinsi Bengkulu.
Menanam jarak pagar
Zaman pak Taswin jadi kepala dinas perkebunan, pemerintah sangat getol untuk mencari sumber energi alternatif antara lain jarak pagar. Jarak pagar kala itu akan dijadikan bahan dasar pembuatan minyak biodisel. Jutaan pohon jarak menjadi program paknTaswin untuk ditanam di provinsi Bengkulu.