Bismillah,
Kami warga Komplek Bukit sejahtera Palembang berturut-turut ditimpa musibah yakni pada Jumaat 16 Desember dan Senin 19 Desember 2022. Yang pertama meninggalnya Haji Mirwani bin Azhari, yang kedua meninggalnya Hj Ipah Rogayah binti Sayid Husein Shahab. H Mirwani adalah salah satu pengurus masjid Baiturrahman, sedangkan Hj Ipah adalah istri ketua Yayasan Masjid Baturrahman Bukit Lama Palembang. Berikut adalah sari pati nasehat para penceramah pada acara takziah di kedua musibah tersebut.
Nasehat tentang Musibah Kematian
Baik ustadz H Iskandar maupun ust Ir HTarmizi Thayev menekankan bahwa musibah kematian adalah sebuah keniscayaan. Entah melalui sakit atau cara apa saja.  Keduanya mengajak untuk menyiapkan bekal yang banyak. Berupa apa bekal yang mereka maksud? Keduanya  menuturkan bahwa sebaik-baik bekal adalah taqwa kepada Allah.Â
Siapa Ustadz H Iskandar dan H Tarmizi? H Iskandar adalah dosen Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, sementara H Tarmizi adalah pegiat kebun kelapa sawit yang juga ustadz atau penceramah dari masjid ke masjid. Di Masjid Baiturrahman H Tarmizi adalah pengurus Masjid dan sering jadi khotib.
Nasehat selanjutnyaÂ
Kedua penceramah menekankan bahwa tujuan kita mendatangi rumah yang ditimpa musibah adalah menghibur keluarga yang ditinggalkan, untuk muhasabah diri dan untuk mendoakan almarhum dan almarhumah yang telah dipanghil Allah.
Kita mesti berbaik sangka kepada Allah bahwa almarhum dan almarhumah adalah orang baik dan bekal mereka sudah cukup. Kedua penceramah sepakat bahwa baik alm H Mirwani maupun Hj Ipah adalah orang baik yang dibuktikan oleh ramainya orang yang melayat mereka pada waktu meninggal, pada waktu di solatkan dan pada waktu dikuburkan. Semua jemaah keduanya secara khusuk mendoakan almarhum dan almarhumah.
Tiga amalan
Kedua penceramah sepakat bahwa semua amal almarhum dan almarhumah terputus manakala kematian menemui mereka. Ini nasehat untuk kita semua kata kedua penceramah.Â