Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ayahku H Abdur Rahim Hamzah, Sang Motivator Keluarga Kami

15 November 2022   19:15 Diperbarui: 16 November 2022   03:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Ayahku H Abdur Rahim Hamzah tidak banyak bicara kecuali itu penting dia kemukakan dalam bentu cerita atau memotivasi anak-anaknya.  Cerita orang pintar itu biasa dia ceritakan ketika dalam perjalanan. Atau ayah bercerita ketika sedang makan malam atau di mana saja dia sempat. 

Tetapi ayah juga mendidik anak dengan melakukan kebaikan yang bisa dan biasa ditiru oleh anak-anaknya. Tulisan ini menguak bagaimana ayah kami memotivasi anak-anaknya.

Menghukum anak

Jika anak melakukan kesalahan misalnya mencuri atau hal yang tak pantas dilalukan oleh sang anak maka ayah akan menghukum kami dengan sangat keras. Saking kerasnya maka kami menjadi taubat dan berjanji untuk tidak mengulanginya. 

Penulis pernah mencuri uang ayah dalam.jumlah yang lumayan banyak untuk uluran waktu itu Rp 100,-. Jumlah ini cukup banyak untuk masa itu. Maka.penulis dihukum sangat berat dengan rotan. Penulis merasa bersalah sekaligus bersedih. Karena ayah menghukum yang begitu berat dan membuat penulis taubat dan tak mau lagi mencuri, walau uang siapa saja.

Ayah memberi contoh

Ayah penulis sangat menyayangi siapa saja di keluarga beliau mulai dari keponakan, adik, keluarga dekat atau keluarga jauh. Ayah akan memberikan apa saja kepada adik-adiknya walau harus nyawa dia berikan untuk adik-adiknya. 

Adik-adiknya dia ajak untuk berkebun di Datar Kepahyang yang cukup jauh dari kampung. Baik adik maupun keponakan dia ajak membuka hutan. Alhamdulillah mereka ikut. Jika ada kesulitan maka dia akan bantu atau mereka saling bantu alias gotong royong.

Mau diajak pindah ke kota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun