Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenang Perjalanan ke Negeri Raja Charles 3 pada Tahun 2019

15 November 2022   05:11 Diperbarui: 15 November 2022   20:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Sejumlah persiapan yang matang dilakukan untuk keberangkatan ke negeri Pangeran Charles yang kini jadi Raja Charles 3. Melalui perusahaan Travel OTe Jakarta kami yang terdiri dari abang ipar,  dr Rusdi, kakak ipar dr Yernelis dan Hidayati, istri dan anak bersama pergi ke kedutaan Inggeris di Jakarta. Untuk apa? Untuk membuat Visa turis ke negeri Lady Diana itu. Tidak banyak negara di dunia yang  mewajibkan calon pengunjung ke negara mereka yang mewajibkan datang sendiri ke kedutaan negara mereka. 

Rindu tempat merantau

Bagi penulis Inggeris adalah bagian dari perjalanan dan pengalaman hidupnya. Lima tahun penulis menuntut ilmu di bidang Teknologi Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian dan Penggunaan Lahan Pedesaan di Cranfield Institute of Technology, Silsoe College, England UK. Dua anak penulis lahir di kota Bedford yakni Ahmad Affandi dan Nur Aslamiah. Istri penulis, Nurhayati, pernah bekerja di pabrik roti di kota itu. Penulis juga pernah jadi loper koran di kedai India dan bekerja di Ladang Pertanian.

Istri kontak OTe

Penulis tak menyangka akan berangkat ke negeri Lady Diana itu karena sejumlah alasan. Pertama, tidak ada agenda yang urgen untuk pergi ke negara itu. Kedua, uang juga jumlahnya terbatas karena masih ada dua anak yang sedang kuliah di Fakultas Kedokteran UNSRI yang tentu sangat dera menyedot isi kantong penulis dan keluarganya. Ketiga, tidak ada teman dari keluarga yang ikut. Keempat, ketika diberitahu kepada abang ipar, dr Rusdi Damiri, beliau dengan semangat ingin ikut ke sana bahkan istrinya dr Yernelis diminta untuk mengirim dokumen yang diperlukan untuk membuat visa.

Menepis Keraguan

Keberangkatan abang ipar dan istrinya juga menepis keraguan keberangkatan penulis dan istrinya.  Anak penulis yang lahir di Inggeris menyatakan keinginan untuk ikut serta. Anak-anak yang lain yang pernah di Inggeris memberikan bantuan untuk beli tiket. Satu lagi kakak Ipar Hidayati juga ingin ikut  Jadilah kami berangkat sebanyak 6 orang bersama 30 an abggota dari OTe Jakarta. Jumlah kami cukup satu bis dengan 2 tour guides.

Tiba di Jakarta

Kami tiga beranak sudah tiba di Jakarta bertemu dengan abang ipar, dan dua kakak ipar serta anggota rombongan dari OTe Jakarta. Persiapan keberangkatan sudah dilakukan dengan melakukan check in bersama. Pesawat yang kami tumpangi adalah Brunei Aurline karena itu kami harus mendarat di Brunei Airport. Setelah terbang 2 jam lebih kami mendarat di Brunei Airport. Pukul 11 malam kami siap-siap berangkat ke Inggeris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun