Bismillah,
Anak terakhir dari pak Rahim Lubuk Langkap ini terlalu kecil untuk mengerti kemana hidup ini akan diteruskan. Di sekolah SDN Sukamaju dia dijemput oleh abangnya untuk pindah ke kota. Yahini dan abangnya Ican senang kegirangan ketika dijemput. Dia belum tahu episode selanjutnya apa yang akan terjadi. Di Palembang dia ikut keluarga ayahnya tinggal di rumah yang dibangun abangnya di rumah panggung.Â
Yahini kecil waktu SMA dilaporkan oleh ayahnya kepada abangnya bahwa dia masuk ke jurusan Sosial. Ayahnya sangat sedih dan kecewa karena semua anaknya mulai dari yang sulung sampai yang dia tas Yahini semua jurusan Pasti Alam.atau IPA. Â Hanya dia yang jurusan Sosial. Abangnya membujuk ayahnya bahwa jurusan Sosial itu tidak jelek. Asalkan dia senang belajar di jurusan itu dan masa depannya juga ada. Banyak orang dari jurusan itu jadi hakim, jadi guru dll. Akhirnya pak Rahim reda dan menerima keadaan anaknya.
Yahini kuliah
Setelah tamat SMA Yahini mendaftar di salah saru Fakultas di PTN di kota tapi nasib baik belum berpihak kepadanya. Ayahnya meminta abangnya untuk  memasukkannya ke poltek negeri.. Alhamdulillah berhasil. Di sini dia dicetak umtuk  menjadi ahli dalam administrasi, pembukuan dll yang sesuai dengan jurusan Sosial. Setelah wisuda diterbangkan abangnya ke bengkulu melalui pesawat mengikuti jejak ayah ibunya yang sudah pulang ke Bengkulu. Di sana dia melanjutkan lagi ke Sekolah Tinggi Keguruan yang memungkinkan dia bisa jadi guru.
Menikah
Yahini menikah dengan suaminya seorang PNS  BKKBN di Bengkulu. Kini dia telah dikaruniai 4 orang anak. Ketika ditanya mengajar apa kamu, Yahini menjawab bahwa dia memgajar kewirausahaan di SMK II Bengkulu. Ternyata apa yang dikhawatirkan oleh ayah beliau tidak terjadi. Ayahnya ingin agar anaknya semua jurusan Pasti Alam karena jurusan Sosial itu tidak ada apa-apanya. Walau demikian pak Haji Abdurrahim termasuk ayah yang berhasil mendidik anak-anak beliau  dengan metode yang keras. Alfatiha untuk pak haji Abdurrahim bin Hamzah.
Jayalah kita semua. Jangan lupa bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H