Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat Ar-Rahman, Diturunkan agar Manusia Ada Rasa Syukur atas Nikmat-Nya

11 Oktober 2022   20:19 Diperbarui: 11 Oktober 2022   21:02 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Ketika dapat giliran membaca alquran juz 27 pada program one day one juz KKQ IKAPERTA UNSRI dan three days one juz ADRI penulis punya atensi khusus pada 2 surat yakni surat 55 dan 56. Surat 55 adalah Arrahman dan surat AlWaqiaah. Bila Arrahman terdiri 78 ayat, Alwaqiaah terdiri 96 ayat. Tulisan ini mengupas indahnya surat Arrahman. 

Pengantin Alquran

Surat ini dikenal sebagai pengantin Alquran karena keindahan ayat-ayatnya dan sering juga dijadikan mahar bagi mereka yang ingin menikah tetapi tak ada sesuatu juapun yang bisa diberikan. Ini terjadi pada zaman nabi atau sesudah nabi wafat. Ayat dimulai dengan kata Arrahman. Yang maha pengasih. Ini seakan menjawab pertanyaan tentang siapa yang mengarang Alquran? Maka jawabnya adalah Arrahman, nama Allah yang indah yakni Yang Maha Pengasih.

Pesan yang indah

Melalui surat Arrahman yang indah kita semestinya mengerti bahwa  Allah SWT ingin menyampaikan kepada kita rasa syukur yang seharusnya kita miliki, selain itu, menurut Thabathaba’í surat ini berisi isyarat tentang ciptaan Allah dengan banyaknya bagian di langit dan bumi, darat dan laut, manusia dan jin, serta bagaimana Allah mengatur semua itu dalam pengaturan yang bermanfaat bagi manusia dan jin dan bermanfaat bagi kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Allah memberi tahu bahwa Dia menciptakan manusia tak sama dengan jin. Manusia diciptakan dari tanah tembikar sementara jin dari api yang tak ada asap. Allah itu adalah tuhan ltimur dan barat, Dia Yang menciptakan pertemuan dua laut (Bahrain) yang padanya banyak mutiara. Dan Allah menantang manusia untuk menembus labgit dan bumi. Kalian tak bisa menembus jeduanya kecuali dengan sulthan, dengan kekuatan. Selanjutnya, sesudah dunia ini ada alam akhirat yang terdiri dari surga yang penuh dengan kenikmatan dan fasilitas. Sementara neraka penuh dengan kesusahan dan seburuk-buruk tempat.

Maka nikmat tuhan manakah yang kamu duatakan dan mestinya kita jawab dengan mengatakan tidak ada ya rabbi nikmatMu yang aku dustakan. 

Jayalah kita semuam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun