Bismillah,
Hidup di dunia ini hanyalah pengulangan dari peradaban manusia pada zaman dahulu. Kalau pada zaman dahulu ada kelompok manusia yang hidup sejahtera maka akan ada juga kelompok masyarakat seperti itu. Kalau pada zaman dahulu ada masyarakat yang memperoleh kesusahan dalam berbagai bentuk maka kondisi seperti itu akan terulang pada zaman sekarang. Jika kehidupan manusia pada zaman dahulu ada kemudahan dalam hidup maka demikian juga kehidupan manusia pada zaman ini. Pendek kata semua akan terus begitu sampai hari kiamat. Tulisan ini mengungkapkan kondisi kehidupan manusia yang diberi kepinataran tetapi mengalami krisis akhlaq.
Sejak menjadi pintar dalam banyak hal maka kecenderungan manusia mengalami krisis akhlaq itu semakin besar. Kebanyakan manusia yang pintar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi akan punya peluang jadi sombong, jadi licik, jadi sewenang-wenang. Itu terjadi pada zaman  Fir'aun,  Qorun dan Hamman. Mereka sombong kepada manusia dan kepada tuhan, pencipta mereka.
Fir'aun  dan Hamman mengolok-olok nabi Musa dan Harun. Mereka membangun bangunan yang tinggi untuk mengintai tuhan Musa. Fir'aun  nenjadi penguasa yang sombong. Saking sombongnya  dia seenak saja memancung leher rakyatnya jika membangkang. Bahkan banyak yang jadi kelinci percobaan bagaimana seorang Firaun bebas menebas leher rakyatnya jika ingin menunjukkan bahwa dia bisa mematikan atau menghidupkan.
Allah murka
Jika saja ada pemimpin yang curang, tidak adil, aniaya kepada rakyatnya maka Allah ajan murka, tidak saja di dunia ini tetapi di alam kubur, di akhirat nanti. Di dunia ini jika ada kecurangan maka musibah demi nusibah akan Allah kirim. Entah itu dalam bentuk banjir, hama penyakit, kecelakaan, kekurangan pangan, kegaduhan, gempa bumi, kekeringan dll. Maka apa yang terjadi pada zaman dulu jika ada kezaliman akan juga akan Allah tunjukkan bahwa dia murka pada negeri yang kezaliman terjadi secara leluasa.
Mari kita bertaubat
Siapapun kita rakyat jelata atau pemimpin bila pintar berpeluang untuk zalim. Kezaliman itu bermulai dari diri sendiri. Apa kezalimab dari dieu sendiri? Tidak ada rasa malu, makan terlalu banyak  tidur sedikit tanpa alasan, kerja terlalu banyak, bermaksiat kepada Allah. Jika sudah sering zalim kepada diri sendiri maka otomatis akan mudah untuk zalim kepada orang lain, kepada lingkungan dan bahkan kepada Allah swt.
Firaun punya sifat yang melebihi sifat orang lain sehingga dia sombong. Apa saja itu? Dia makan ba yak tetapi beraknya 40 hari sekali. Dia tak pernah sakit. Dia tahu orang yang akan berbuat jahat padanya. Karena itu dia sombong. Lebih sombong dari orang biasa. Dia mendeklarasikan sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Di sinilah penyebab mengapa Allah murka pada Firaun. Bagaimana dengan kita?Â