Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengurai Jasa Guru MIM Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan

26 September 2022   12:54 Diperbarui: 26 September 2022   12:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bismillah,

Tidak satu hari, tidak satu minggu, tidak satu tahun, tetapi selama hidup, aku terhutang dengan guruku. Mengapa, setelah ayah ibuku, kakek nenekku, paman bibi, tetangga, maka guruku sewaktu di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan provinsi Bengkulu yang paling berjasa dalam hidupku.

Guru lain berjasa

Penulis banyak guru waktu di SMP, SMA, perguruan tinggi sampai ke universitas di negeri Raja Charles 3, Inggeris. Tapi mereka itu tinggal menambahi dan menyempurnakan ajaran, didikan, polesan, goresan, dan tanaman dari semua guruku di MIM Tanjung Baru itu.

Bagi penulis tak ada yang berbeda dari mereka mulai dari pak Wanit, pak Miri, pak Wahin, pak Yamud, pak Sipin,  pak Berohan, buk Kadariyah. Mereka memberi didikan, mereka mengajar huruf, kalimat, kata, sikap, amarah, cinta, kasih sayang, agama, akhlak, tauhid, budi pekerti, bagaiama sikap dengan orangtua, sikap dengan alam, sikap dengan nabi. Mereka mengajarkan haji dan umroh, mereka mengajarkan taat, mereka mengajarkan jangan durhaka kepada Allah dan kepada orangtua.

Mengajarkan tauhid

Di sekolah yang terpelosok yakni di bawah bukit ghiki, guru Wanit, guru Wahin, guru Miri, guru Berohan dan guru Kadariyah kami belajar tentang ketuhanan yang mahaesa, Allah, tuhan itu tunggal, tuhan itu tempat meminta, tidak beranak, tidak diperanakkan, tidak dapat diserupakan dengan sesuatu.

Di dusun pelosok ini kami diajari kemuhammadiyahan, bahwa agama islam yang murni dari rasulullah itu adalah sesuai dengan apa yang ada dalam alquran dan sunnah nabi Muhammad saw.

Pentingnya solat berjemaah 5 waktu sehari semalam terpatri dalam hati ketika para guru itu memberi hukuman dipukul dengan mistar 100 cm jika bolos solat jumaat.

Sejak dari MIM lah penulis mengenal bahasa Arab, ana, nahnu, huwa, hiya, hunna, nisa, rijal, wahid, isnin, salatsa, rukaah, sujud, kitab, abah, ummi, alquran, alhadist, almukarram, qidam, baqa, rahman, rahim, qudus, majid, hayyu, qayum, dll.

Dari guru itu semua, bisa tulis baca, tahu senang, tahu bahagia, tahu enak, tahu tak enak, tahu utara, tahu selatan, tahu inggeris, tahu mekkah, tahu madinah, tahu surga, tahu neraka. Ya Allah tidak salah jika penulis memohonkan ampunan kepadaMu untuk orangtuanya dan gurunya. aamin yra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun