Bismillah,
Lupakan dulu hiruk pikuk orang kota yang sibuk dengan kenaikan minyak, ada kasus polisi, ada kasus itu ada ini. Penulis mengajak ke desa, terus ke hutan. Alhamdulillah kita di anugerahi oleh pemilik alam semesta ini bumi yang kaya, bumi dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Salah satu komoditi yang tak lekang keba panas, tak lapuk kena hujan yakni ingatan kepada durian hutan.
Ingat desaku
Desaku merupakan desa yang susah dilupakan. Namanya Lubuk Langkap, berada di Suka Maju, Air Nipis Bengkulu Selatan. Di desaku banyak makanan.yang disediakan Allah salah satunya adalah durian hutan. Â
Durian hutan di desaku dikenal dengan nama selebang. Di sekayu Muba dikenal dengan nama "dian imbe". Nama durian hutan ini juga beda di Kalimantan, dan daerah lain di Indones8a.
Durian hutan rasanya enak, tak mudah bosan. Beda dengan durian tanaman. Penulis biasa memakan durian tanaman di Palembang  di Lampung, di Bengkulu, di Malaysia dan di Thailand. Durian tanaman itu terlalu enak  terlalu lunak  tetapi cepat kenyang dan gasnya banyak. Beda dengan durian hutan kita tak mudah bosan, tak mudah kenyang. Dan tak mudah mabuk  durian.
Ingat masa di desa
Melihat durian yang selalu ada di Palembang tanpa mengenal musim maka penulis selalu ingat dengan masa di desa mencari durian hutan. Durian hutan itu banyak di dalam hutan belantara di atas bukit. Waktu itu penulis secara berkala jika pas musim pulang kampung dari kuliah di kota. Pada masa itu juga lagi musim durian.
Durian hutan biasanya masak lebih awal. Kami pergi ke atas bukit dengan kakek penulis yang bernama Merinsan. Kakek ini tahu di mana ada durian yang sedang berbuah. Jika sudah pas musim maka wadah yang kami bawa penuh.Namanya "bakau" atau "kinjagh". Semua wadah itu terbuat dari anyaman rotan yang berguna untuk mengangkut hasil panen kopi atau padi di sawah.
Pendek kata sangat sering kami memperoleh durian hutan dari atas bukit barisan daerah upstream air nipis. Jika banyak dapat durian hutan maka kami makan durian setiap saat, tanpa mabuk. Pagi, petang, siang malam. Kami juga memasak dodol durian yang diberi istilah dengan lempok durian.