Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ceramah Dr Muchtarudin Muchsiri, MP pada Pengajian Bulanan FP UM-Palembang

10 September 2022   20:18 Diperbarui: 11 September 2022   06:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pengajian bulanan FP UM-Palembang ini diadakan setiap bulan oleh Wadek 4 bidang Agama Islam dan Kemuhammadiyahan untuk para dosen dan karyawan dalam lingkungan Fakulltas  Pertanian UM-Palembang. Undangan pengajian ini langsung oleh dekan Ir. Rosmiah, M.Si. Kali ini Sabtu 10 September 2022 bertindak sebagai penceramah Dr Muchtarudin Muchsiri, MP, wakil rektor 3 Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pengantar Moderator

Bertindak sebagai moderator acara ini adalah Supli Effendi Rahim, dosen FP UM-Palembang dan pak Idmar, wakil dekan 4 FP UMP. Mengawali acara ini setelah membaca basmalah, memuji Allah dan berselawat kepada nabi, moderator mengajak menyimak untuk selanjutnya mendiskusikan topik ceramah pagi menjelang siang hari ini tentang "Pemahaman Islam dari perspektif Muhammadiyah".

 Sejumlah pemahaman Muhammadiyah tentang islam menurut Dr Muchtar. Pertama, agama islam itu adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw yang landasannya adalah alquran dan sunnah nabi.Mihammad. Untuk bahagia dunia dan akhirat hanya ikut alquran dan sunnah nabi Muhammad saw. Jika tidak ada dalam alquran dan sunnah seperti kasus "pace off" atau operasi ganti kulit eajah yang terjadi di Surabaya beberapa waktu yang lalu maka perlu kesepakatan para ulama sebagai sumber hukum yang dikenal dengan qiyas. 

Sebagai organisasi yang ingin memurnikan ajaran islam Muhammadiyah oleh pendirinya KH Muhammad Dahlan menggunakan teologi Almaun, Al Ikhlas atau Al-asyar sebagai hujjah. Atas dasar itu Muhammadiyah tumbuh menjadi organisasi yang peduli dengan pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Sambil menjaga kualitas pendidikan  Muhammadiyah merambah semua layanan terhadap ummat termasuk kesehatan dan dakwah. 

Kedua, keyakinan atau tauhid yang menjadi dasar islam yang dijadikan pegangan Muhammadiyah adalah meyakini tuhannya para nabi yakni tuhan nabi Ibrahim, Ishak, Yakub, Musa, Isa dan Muhammad saw bukan tuhan yang lain. 

Ketiga, Muhammadiyah yang didasarkan ajaran islam yang dibawa nabi Muhammad saw berkomitmen untuk memurnikan aqidah islamiyah, menjadikan akhlak mulia sebagai penghias diri dan beribadah kepada Allah sebagai amalan yang sahih dan maqbulah.

Keempat, Muhammadiyah menganut agama islam yang menyerahkan diri kepada Allah. Dasarnya ada pada banyak ayat alquran. "Wanahnu lahu muslimun". Dan kami menyerahkan diri padaNya, Allah". Itu sangat jelas ketika Allah dan rasulNya menerapkan doa iftitah setiap solat "sesungguhnya solatku, apa saja yang kulakukan, hidup dan matiku untuk Allah tuhan sekalian alam". 

Selanjutnya Dr Muchtar menambahkan bahwa lahirnya Muhammadiyah ingin melakukan pemurnian atau purifikasi dan dinamisasi ajaran islam.  Tajdid adalah upaya pemurnian maupun sebagai penafsiran, pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada al-Quran dan as-Sunnah alMaqbûlah, menurut Muhammadiyah, pada dataran implementasinya diperlukan aktualisasi akal pikiran yang cerdas dan fitri, serta akal budi yang bersih, yang dijiwai oleh ajaran Islam. Penegasan ini mengisyaratkan adanya peran akal pikiran dalam pengembangan Islam untuk diterapkan dalam rangka penafsiran Islam yang dapat mengawal jalannya sejarah kehidupan masyarakat Muslim Indonesia yang berkemajuan. Dengan kata lain, tujuan tajdid adalah untuk menfungsikan Islam sebagai hudan, furqân, dan rahmatan li al-’âlamîn sehingga perkembangan kehidupan masyarakat dapat terbimbing dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun