Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Kita Tengah Menunggu Datangnya Kematian

14 Agustus 2022   09:45 Diperbarui: 14 Agustus 2022   09:51 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Semua manusia, orang kota, orang desa, orang tua, orang muda, orang timur, orang barat, orang utara, orang selatan, orang sehat, orang sakit sama saja. Apa itu? Sama-sama menunggu mati.

Beruntung

Beruntung sekali mereka yang selama hidupnya terus menerus menjaga iman, beramal soleh, memberi nasehat baik itu tentang kebenaran maupun tentang kesabaran.

Diberi mainan

Semua orang hidup yang tengah menunggu mati itu diberi mainan agar tidak bosan menunggu mati. Maka mereka diberi bermacam mainan. Ada yang berbentuk harta, tahta, pasangan berupa pria untuk wanita dan wanita untuk pria. Mainan lain adalah perdagangan, anak, ternak, pertanian, pekerjaan, games dll.

Sama seperti anak

Manusia itu tua muda sama saja ketika mainan diambil nangis. Menuduh tuhan tidak adil. Diambil suami menangis lebay. Diambil istri menangis. Diambil harta menangis. Disuruh solat tidak mau, diduruh zakat tidak mau, disuruh jangan mengerjakan yang subhat tetap membandel.

Tiba waktunya

Manusia jelang mati menyesal, sudah dikubur menyesal, di padang mahsyar menyesal.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun