Suatu saat istri fulan bertemu tanpa sengaja di jalan dan menegur ustadz. Tahu gak kenapa kami sudah lama mengundang ustadz? Emangnya kenapa kata ustadz itu sambil tersenyum.
Kata istri fulan, malam itu kami kehilangan amplop. Ustadz kan yang mengambil? Iya kata ustadz. Saya yang mengambil. Saya khawatir amplop itu akan basah. Saya letakkan di bawah alquran. Dengan harapan ibu atau bapak akan membaca alquran.
Memang sejak mereka kehilangan amplop berisi uang itu mereka tidak lagi membaca alquran karena kecewa dengan ustadz yang "mencuri" uang mereka. Ketahuan ustadz tak mencuri uang itu ibu maaf nyonya fulan itu malu sekali dan meminta maaf kepada pak ustadz.
Dari tulisan ini mari kita introspeksi diri betapa kita termasuk penulis mudah sekali berprasangka buruk kepada siapa saja. Bahkan kepada Allah, pencipta kita, dengan mudah kita berprasangka buruk. Ketika kita kehilangan uang, harta, sakit, dihina orang, kita tak tahan. Mestinya kita kembalikan kepada Allah. *Innalillahi wainnailaiji rojiun*. Semua kita adalah milik Allah, kepada Allah saja kami mengembalikan semua persoalan hidup kami.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H