Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Malu Jadi Anak Petani

2 Juni 2022   14:15 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:54 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Orangtuamu kerja apa? Wirausaha. Ini adapah dialog antara banyak teman penulia waktu zaman kuliah dulu. 

Mereka malu mengakui anak petani. 

Entah kenapa malu. Pada hal anak petanibiru mulia. Jadi petani itu mulia. 

Tapi beda dengan anak penulis, ternyata tidak ada yang mau jadi petani, jadi dosen ilmu pertanian atau pengusaha pertanian. 

Baik anak penulis enggan sekolah pertanian apalagi mau jadi petani.

Petani itu mulia

Petani itu profesi, pekerjaan yang mulia. Petani menyiapkan makanan, pangan, papan, sandang, pakan untuk manusia lain atau ternak mereka. Mulia karena tidak curang, mulia karena penting, mulia karena dikerjakan tulus, mulia karena tanpa pamrih.

Petani di manapun di dunia fokus kepada kemaslahatan tanaman,  hewan yang mereka berharap menghasilkan. Petani menyiapkan pertanian mereka dari dulu sampai kapanpun. Petani  menggantungkan hidup mereka kepqda kebaikan alam, kebaikan sang pencipta, kebaikan faktor-faktor alam. Petani menyandarkan yakin mereka kepada sang pencipta, kepada kebaikan faktor-faktor alam yang mereka yakini adalah baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun